Wednesday, February 11, 2009

Pathfinder & Adventurer 2009

Sabat sore 7 Februari, usai menjamu tamu-tamu dari Jakarta Adventist Ministry (JAM), maka jemaat Kemang Pratama segera bergegas mempersiapkan diri untuk memasuki acara berikut. Sore itu kelas-kelas Master Guide, Pathfinder, Adventurer dan Eager Beaver tahun 2009 akan secara resmi dibuka. Para orang tua mempersiapkan anak-anak dengan seragam yang akan dipakai. Tidak ketinggalan para Pembina juga mengganti pakaian yang dipakai dengan seragam mereka, lengkap dengan atribut-atributnya. Menjelang pukul 16:00 sore banyak yang sudah berkumpul di halaman yang ada di samping gereja POUKKP. Ada yang mempersiapkan obor yang akan dinyalakan, ada yang berlatih baris berbaris, ada yang mengoborol satu dengan yang lain. Semua wajah ceria dan tidak ada kelelahan sama sekali, walau mereka belum beristirahat siang.

Master Guide Pdt. Ronny Wenas tiba di tempat upacara jam 16:15. MG Ronny Wenas akan memimpin jalannya upacara pembukaan. Protokol MG Lianto Napitupulu meminta semua bersiap-siap untuk mulai. Barisan Pathfinder, Adventurer, dan Eager Beaver menghadap ke panggung utama. Demikian juga barisan para Pembina telah siap. Nampak Stefanus Purnama sebagai komandan upacara menyiapkan barisan. Lalu Raissa Maringka, Melvin Simanjuntak dan Christian Kountur menunaikan tugas menaikkan bendera merah putih. Dan obor pun dinyalakan oleh Filemon Tambunan dan diserahkan kepada MG Ronny Wenas yang kemudian menyalakan di tiang obor utama, menandai acara dimulai.

Lagu "Abide With Me" dinyanyikan dengan merdu oleh para Pathfinder dan Adventurer, yang membawa hati terangkat di Sabat sore yang cerah ini. Dalam amanatnya, MG Ronny Wenas menyampaikan beberapa hal penting kepada semua. Yang pertama adalah perlu ada perubahan. Merujuk kepada sukses Presiden Barrack Obama dalam kampanye yang bertajuk ‘Change’ yang banyak diminati oleh orang-orang muda di Amerika Serikat. Perubahan juga diperlukan dalam pembinaan Eager Beaver, Adventurer, dan Pathfinder di gereja-gereja. Gereja perlu merekrut lebih banyak lagi orang untuk masuk ke dalam kelas-kelas ini. Karenanya sistem penalty atau hukuman tidak diterapkan di dalam kelas-kelas ini. Gantinya yang harus diterapkan adalah merit system. Merit system atau sistem imbalan lebih menarik. Bila seseorang mencapai kriteria, maka ia akan diberikan penghargaan atau hadiah dan sejenisnya. Sistem ini tidak melihat pada kelemahan seseorang, tapi apa yang baik dari seseorang. Kepada Pembina diharapkan agar merit system ini diterapkan di setiap kelas-kelas Pathfinder, Adventurer dan Eager Beaver. Bila ada seorang murid yang tidak melakukan yang diinginkan, maka Pembina harus dengan penuh kasih menolong murid itu. Sistem hukuman atau disiplin tidak lagi pada tempatnya. Mengutip ayat dalam Roma 12 : 2 MG Ronny mengingatkan agar kita tidak serupa dengan dunia, kita perlu berubah.

Selanjutnya MG Ronny Wenas juga menyampaikan perbedaan antara Pathfinder dan Adventurer. Di dalam Pathfinder murid-murid dilatih untuk mandiri. Itu sebabnya orang tua tidak akan disertakan dalam aktifitas seperti perkemahan. Pathfinder dilatih untuk mandiri. Namun sebaliknya pada kelas Adventurer, justru orang tua harus dilibatkan. Karena di dalam kelas Adventurer orang tua perlu dan harus ikut serta dalam pendidikan Adventurer. Itu sebabnya, lanjut MG Ronny Wenas, tidak ada yang namanya perkemahan Adventurer, karena memang Adventurer belum bisa dipisahkan dari orang tua. Kalaupun Adventurer berkemah, maka orang tua akan diikutsertakan. Kepada Pembina diharapkan agar banyak berdoa agar bisa dipenuhi dengan kesabaran dalam mendidik anak-anak yang satu saat nanti diharapkan menjadi pemimpin Kristen yang sejati. Di akhir amanatnya, MG Ronny Wenas mengajak Pathfinder, Adventurer dan Eager Beaver Kemang Pratama untuk jangan undur dari kelas-kelas ini. Semua diajak untuk bertekad mengikuti semua kelas-kelas hingga akhir. Amanat yang baik kepada semua yang hadir.

Usai amanat disampaikan, MG R.Y. Hutauruk selaku gembala menyampaikan terima kasih kepada MG Ronny Wenas atas nasehat dan amanatnya. Lalu berturut-turut kata sambutan dari Bapak Sontani Purnama mewakili Ketua Jemaat, Bapak Rizal Maringka sebagai pemimpin Pathfinder, MG Lies Purnama mewakili pemimpin Adventurer yang berhalangan hadir, dan MG Ramlan Sormin sebagai ketua Persatuan Orang Tua Pathfinder dan Adventurer (POPA) Kemang Pratama menyampaikan terima kasih dan juga semangat kepada anak-anak dan remaja agar terus menyelesaikan kelas-kelas mereka hingga akhir. Setelah itu MG Lies Purnama menyampaikan pengumuman untuk Adventurer sekaligus membacakan nama-nama Pembina diantaranya : Kak Janeth Siboro, Kak Evelyn Sormin, Kak Daniel Simanjuntak, Kak David Chandra, Kak Nathalia Tampubolon, Kak Vivi, dan Kak Naomi Tobing. Sementara Pembina untuk kelas Pathfinder adalah Kak Elin Sulasta, Kak Edward Simangunsong, Kak Shally Tambunan, Kak Joan Hutauruk, Kak Yunita Wuisan, Kak Jamesson Silitonga, Kak Ronny Koutur dan Kak Gomgom Tampubolon, Kak Jessica Wuisan, Kak Farissa Suhardjo, Kak Adriel Suhardjo dan Kak David.

Setelah itu pemimpin kelas Master Guide, sekaligus ketua PA, MG Robert Rihihina menyampaikan bahwa kelas Master Guide juga akan dimulai. Dan telah terpilih beberapa Pembina untuk 6 kelas yang akan diambil oleh calon Master Guide. Pembina kelas Pemimpin Utama adalah MG Willy Wuisan dan MG David Tampubolon. Pembina kelas Spritual Development adalah MG R.Y. Hutauruk dan MG Viertin Tobing. Pembina Skill Development adalah MG Ramlan Sormin dan Bapak Sontani Purnama. Pembina kelas Leadership : MG Ronny Kountur dan MG Christian Siboro. Pembina kelas Child Development : MG Yunita Wuisan dan MG Dahlia Hutauruk. Pembina Life Style Development adalah Ibu Yulia Silalahi. Target dari kelas Master Guide adalah memastikan semua yang mengikuti kelas ini bisa menamatkan kelas di tahun 2009 ini. Pendeta R.Y. Hutauruk membawakan renungan tutup sabat dan doa. Setelah itu semua peserta diundang untuk menikmati kue-kue yang telah dipersiapkan oleh para ibu-ibu di samping gereja.