“Mah, pulang yuk”, kata anak bungsu kami. ”Udah malam nih..”, katanya lagi. Kami memang sedang ada di luar kota dan hari sudah menjelang malam. ”Lho, kan kita mau nginap disini. Besok baru kita pulang ya..”, kata mamanya. Selang beberapa lama, kembali dia berkata ”Mah..., pulang yuk.. ! Aku ngantuk nih... aku mau pulang aja. Aku nggak mau nginap disini..!”. ”Memangnya kalau nginap disini kenapa ?”, tukas mamanya. Dia menjawab, ”Di sini nggak enak ! Enakkan di rumah...”. Rupanya anak kami tidak kerasan tinggal di tempat yang bukan rumahnya.
Memang kejadian ini bukan satu dua kali kami alami. Seringkali saat kami menginap di luar rumah, si kecil meminta pulang pada malam hari karena dia sangat merindukan rumahnya. Kami harus membujuknya supaya dia melupakan keinginannya untuk pulang. Namun, setiap ia ingat, selalu saja ia merengek untuk pulang. Dan bahkan pernah di tengah malam kami harus kembali ke rumah karena dia terus menerus merengek dan menangis. Dia merindukan rumahnya. Walaupun seberapa enaknya tempat dia menginap, namun bagi dia, rumahnya adalah tempat yang paling indah dan paling nyaman.
Pagi ini ayat renungan kita mengatakan bahwa Tuhan Yesus sudah menyiapkan tempat yang indah bagi kita di surga. Dan Yesus menyediakan banyak tempat tinggal di sana. Hidup kekal telah menanti kita semua. Di dunia ini kita hanya memiliki tempat tinggal sementara. Satu saat kita akan pergi meninggalkan dunia fana ini dan pulang ke rumah kita di surga. Itu adalah janji Yesus yang pasti. Adakah pulang ke rumah Bapa sudah menjadi kerinduan kita setiap hari ? Untuk memupuk rasa rindu itu, kita perlu bertemu dengan Tuhan setiap hari, agar kerinduan itu tetap bertumbuh subur. Mari kita sediakan waktu untuk bertemu Tuhan, kita pelajari firman Tuhan setiap hari. Dengan demikian, hati kita akan selalu dipersiapkan untuk memiliki kerinduan pulang ke rumah Bapa.
Have a wonderful week end !