Thursday, February 05, 2009

Waktu Kesesakan Yang Besar

Jam sudah menunjukkan pukul 19:30 malam di hari Rabu 4 Februari. Udara terasa agak dingin, karena hujan yang tidak berhenti sejak beberapa hari lalu. Namun dinginnya udara tidak menyurutkan semangat keluarga-keluarga jemaat Kemang Pratama untuk datang dan dihangatkan oleh firman Tuhan di gereja. Di awal acara, Bapak Asto Sulasta, yang memimpin acara kebaktian, mengundang pemuda-pemudi untuk menyanyi lagu pujian. “Tuhan pimpin s’panjang jalan, amat senanglah hatiku…”, adalah cuplikan lagu yang dinyanyikan dengan merdu oleh pemuda-pemudi.

“Waktu Kesesakan Yang Besar” di Pasal 39 dari buku Kemenangan Akhir adalah yang dibawakan oleh Bapak Christian Siboro. Di awal renungan disebutkan bahwa bila kita mengalami satu masalah yang belum kita pernah alami, akan membuat kita sulit karena kita tidak punya pengalaman sebelumnya. Di akhir zaman kita juga akan mengalami satu masa yang disebut masa kepicikan Yakub. Darimana kita mendapatkan referensi pengalaman peristiwa ini agar kita bisa tahu apa yang mesti kita buat ? Bapak Christian membuka Kejadian pasal 32 : 22-32, yang bercerita mengenai Yakub saat mengalami rasa takut, rasa bersalah dan berat karena dia harus bertemu kembali dengan Esau, saudaranya yang pernah dia tipu sebelumnya. Saat dia diliputi ketakutan dan rasa bersalah, dia datang kepada Tuhan. Dia bergumul dalam doa meminta Tuhan tolong dia. Dan dalam mimpinya dia bertemu malaikat, dia berpegang erat meminta agar diberkati. Masa kepicikan penuh dengan upaya setan untuk membuat kita merasa bersalah dan ragu untuk berpegang kepada Tuhan. Itu sebabnya kita perlu belajar dari Yakub, agar kita siap menghadapi masa kepicikan Yakub tersebut.

Apa yang mesti kita buat untuk bersedia bagi masa kepicikan itu ? Pertama kita mesti membangun kebiasaan untuk menaruh percaya kepada Tuhan. Lalu yang kedua, kita harus ambil waktu untuk berdoa. Yakub memilih untuk bergumul dan berdoa saat dia mengalami saat yang berat dalam hidupnya. Dan dia menaruh percaya kepada Tuhan, dia minta Tuhan untuk memberkati dia. Dan yang ketiga yang perlu kita lakukan adalah berlatih untuk mengenal Allah melalui firmanNya dan belajar untuk menuju kesempurnaan setiap hari. Tuhan mengasihi umatNya dan tidak akan meninggalkan mereka. Kita tidak luput untuk melalui masa kepicikan di depan, namun Tuhan senantiasa memimpin kita untuk melalui itu semua dan meraih kemenangan. Usai renungan, kita mendengar beberapa kesaksian dan permintaan doa. Setelah itu masing-masing bertelut dengan memilih beberapa teman dan berdoa bagi firman yang baru didengarkan, kesaksian, dan hal lain yang perlu didoakan. Puji Tuhan untuk persekutuan doa yang indah malam ini !