Angin bertiup cukup kencang dan udara terasa dingin di Gereja Kemang Pratama saat malam Vesper 6 Februari. Tapi ini justru menyegarkan semua yang hadir pada malam Vesper ini. Ada sekitar 70 orang yang hadir di malam itu untuk dihangatkan oleh pelajaran yang baik. Ibu Shally Tambunan yang memimpin acara mengundang guru-guru Sekolah Sabat Anak untuk membawakan lagu pujian. Ibu Yunita Wuisan, Ibu Yulia Silalahi, Ibu Evelyn Sormin, Ibu Gladys Maringka dan Ibu Lies Purnama mengalunkan lagu merdu “Ajaiblah Yesus Juruselamatku”.
Ibu Yulia Silalahi mengambil topik “Obat Yang Paling Manjur”. Topik ini amat pas dengan ibu ini yang juga adalah seorang dokter. Ibu Yulia mengatakan bahwa penyakit gastritis atau lambung adalah penyakit yang diderita oleh banyak orang. Penyakit ini bisa dimulai dari yang agak ringan hingga kronis. Lalu sebuah gambar tentang sistem pencernaan kita ditayangkan di layar. Ibu Yulia menjelaskan sistem pencernaan manusia yang terdiri dari 4 lapisan dalam lambung. Setelah itu dijelaskan juga hubungan antara otak ke lambung. Bagaimana otak itu bisa memerintahkan kepada lambung kapan harus mengeluarkan asam untuk mencerna makanan dan kapan harus ditutup agar tidak berlebihan. Di dalam gambar juga tampak lambung yang sudah parah itu berbintik-bintik merah. Juga terlihat asam lambung yang seperti busa menggelembung. Wah mengerikan sekali gambarnya ! Lalu kenapa penyakit lambung timbul ? Ada banyak penyebab timbulnya gangguan lambung ini diantaranya adalah pola makanan, virus, obat-obatan jangka panjang dan pola berpikir. Kerja dari syaraf itu ada dua. Syaraf parasimpatis memerintahkan lambung untuk keluarkan asam. Ini juga terjadi saat kita stress. Tapi sebaliknya kalau seseorang sedang senang, maka syaraf simpatis yang bekerja dan memerintahkan lambung agar menghambat pengeluaran asam lambung. Jadi obat yang manjur untuk penyakit ini adalah agar kita selalu menjaga pikiran kita. Pupuk rasa sukacita dan jangan khawatir. Amsal 17:22 mengatakan “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Di akhir renungan Ibu Yulia mengajak kita untuk mengingat ayat ini dan mencoba untuk menerapkan dalam hidup kita setiap hari. Agar kita selalu bergembira dan berpikiran yang positif. Puji Tuhan untuk renungan yang baik !
Usai doa tutup, kita berkumpul di halaman luar gereja membuat lingkaran dan sambil berjabat tangan menyanyikan lagu “God is So Good”. Dan diakhiri dengan ucapan “Selamat Sabat ! Selamat Sabat ! Selamat Sabat ! Tuhan memberkati ! Haleluyah ! Amin !”