Saturday, April 04, 2009

Awas, Ada Perangkap !

1 Petrus 5:8 “Sadarlah dan berjaga-jagalah ! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”





Di Jakarta ini bukanlah suatu pemandangan yang aneh jika di akhir minggu pusat perbelanjaan dipenuhi oleh pengunjung. Alasan mereka beraneka ragam. Ada yang memang mencari keperluannya, ada juga yang sekedar melihat-lihat atau bahkan sekedar mencari hiburan. Saya masuk ke salah satu pusat perbelanjaan untuk mencari keperluan dapur. Mata saya tertumbuk ke tumpukan gula aren yang ada di sudut ruangan. Saya melihat gula berwarna coklat dengan bentuk bulat, ada yang besar dan kecil. Saya mendekat dan ingin mengambil beberapa buah gula aren untuk dimasukkan ke dalam keranjang. Tapi alangkah terkejutnya ketika mendekat saya melihat ada banyak lalat-lalat hijau besar menghinggapi gula aren itu.
“Mama, kok di supermarket ada lalat sih…?”, tanya si kecil pada saya. “Lalat bisa ada dimana saja, dia tidak memilih-milih tempat. Yang penting dia bisa mencium aroma yang enak menurutnya, dia pasti akan segera mengikuti aroma itu dan hinggap di tempat itu ! “, jelas saya pada si kecil. Dalam hati saya berpikir kenapa pengelola pusat belanja tidak mengusir lalat-lalat ini.

“Mama ! Lihat ! Kok banyak lalat yang mati ! Itu…, di batang-batang bambu kecil ini…!”, seru anak saya antusias. Saya ikut memperhatikan dengan seksama. Ternyata, di sekeliling gula aren pihak pengelola telah menancapkan bambu-bambu kecil tipis, yang dikelilingi oleh cairan perekat yang kuat, yang merupakan perangkap bagi lalat itu. Sepertinya perekat itu memiliki aroma tertentu yang menarik perhatian lalat. Sehingga setelah menikmati makanan manis, lalat terbang menghampiri bambu yang ada di sekeliling dan hop ! Lalat itu lengket di atas perangkap tadi. Mereka berusaha terbang sekuat tenaga, tapi sia-sia saja. Perangkap itu begitu kuat, lalat-lalat itu tidak sanggup keluar dari perangkap hingga satu per satu mati. “Wah…, ternyata apa yang lalat pikir itu enak, membuat mereka jadi mati ya ma…!”, kata si kecil sambil memandang satu ekor lalat yang baru saja hinggap di perangkap mematikan itu.

Ayat renungan di pagi indah ini mengingatkan agar kita sadar dan berjaga-jaga, karena iblis siap untuk menerkam kita seperti singa. Setan akan selalu berusaha menjadikan manusia sebagai pengikutnya. Di dalam upayanya, ada banyak perangkap yang ditebar oleh setan. Dan banyak perangkap-perangkap yang nampaknya manis, yang kelihatannya indah, kelihatannya baik buat pikiran manusia, telah ditebar oleh setan di setiap langkah kehidupan. Perangkap-perangkap yang kelihatannya bagus ini dibuat untuk menarik orang datang, dan secara tidak sadar orang-orang datang dan masuk kedalam jeratnya. Perangkap itu sungguh mematikan. Itu sebabnya kita diingatkan agar kita selalu waspada dalam setiap langkah kehidupan kita. Iblis pasti ada di sekeliling kita, mau menjebak dan menerkam kita. Kita perlu mengajak Tuhan senantiasa mendampingi kita, berjalan bersama kita setiap hari. Kita pusatkan setiap hari pikiran kita kepada Tuhan, setiap pagi kita awali dengan membaca firmanNya dan berdoa memohon pimpinanNya. Tuhan akan menolong kita untuk terhindar dari jerat-jerat setan.

God showers His blessings to each of us today !