Friday, April 17, 2009

Melakukan Kesukaan Allah

Galatia 1:10 "Jadi bagaimana sekarang; adakah ku cari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah ku coba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus."






Seperti biasa kali ini kami melakukan pelayanan di salah satu daerah. Kebetulan pelayanan ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Semua yang terlibat dalam acara terlihat sangat mempersiapkan segalanya sehingga akan menjadi sempurna nantinya. Dalam acara ini kami juga memberikan pelayanan pujian-pujian dalam lagu. Oleh karena itu agar terlihat rapih dan teratur, maka ditetapkan ada pakaian seragam untuk para penyanyi. Kami pun menetapkan hari untuk bertemu menentukan model dan bahan dari kostum yang akan dikenakan nantinya. Setelah melihat model dari kostum tersebut hati saya rasanya kurang enak, karena terlihat kurang pantas untuk dikenakan. Dengan maksud baik saya dekati pemimpin kami. “Bu, bagaimana jika model yang akan dibuat jangan seperti ini? Kelihatannya kurang cocok, karena menimbulkan kesan yang kurang baik. Jadi rasanya tidak sesuai juga dengan maksud dari pelayanan kita”, kata saya memberi pendapat.

Dengan wajah yang tidak bersahabat dia menjawab, “Ini sudah diatur sedemikian rupa, dan menurut saya tidak ada yang salah! ”. Suaranya terdengar tegas dan tidak ramah. Saya tidak menjawab apa yang dikatakannya, tetapi saya segera menarik diri dari hadapannya. Saya hampiri seorang teman yang ada di dekat situ. “Menurut kamu, apakah ada kata-kata ku yang salah ketika berbicara dengan ibu tadi ? ”, tanya saya kepadanya. “Menurut saya tidak ada yang salah, dan kamu tidak perlu merasa takut. Bukankah kamu sudah menyampaikan hal yang baik ? Yesus juga ketika di dunia ini mengalami banyak hal yang tidak baik. Dia dicela, dianiaya, difitnah, disakiti, tetapi Dia tetap melakukan hal yang baik kepada orang lain…”, jawab teman saya menguatkan hatiku. “Terimakasih atas dukunganmu…ini membuat hati saya tidak khawatir lagi”. Kata-kata teman tadi membuat saya sadar bahwa saya harus lebih banyak lagi membaca firman untuk menjadi kekuatan iman kita. Semenjak hari itu walaupun ibu itu memperlihatkan sikap yang dingin, saya tetap menegur dan tersenyum padanya. Akhirnya, puji Tuhan ! Oleh karena saya terus bersikap baik kepadanya, akhirnya hatinya luluh juga. Ibu itu kembali mau bersikap normal kepada saya.

Ayat renungan pada hari ini mengatakan agar kita berusaha menjadi kesukaan bagi Allah, kita diajak untuk menjadi kesenangan untuk Tuhan, dan mengutamakan melakukan kehendak Tuhan melalui roh kelemah lembutan, kasih dan pengampunan. Marilah kita mengupayakan agar kita dapat hidup damai dengan semua orang, melakukan apa yang menyenangkan hati Tuhan. Terkadang kita menghadapi rintangan saat kita mau berbuat yang benar. Biarlah kita senantiasa meminta Tuhan untuk menolong kita melakukan yang benar seperti yang Tuhan kehendaki, agar kita disanggupkan melalui rintangan-rintangan itu dan hanya melakukan yang baik dan menyenangkan bagi Tuhan.

May God help us to do His will every day !