Tuesday, April 07, 2009

Orang Kristen Yang Mabuk

Hari Sabat 4 April 2009, cuaca cukup sejuk di luar gereja, dan jemaat bersiap memasuki jam khotbah. Koor Pemuda membawakan lagu istimewa “He Leadeth Me”. Lagu ini menceritakan tentang pimpinan Tuhan kepada kita. Tuhan menuntun kita ke air yang tenang, di jalan yang benar dan memberikan kedamaian serta sukacita bagi kita. Koor Pemuda menyanyikan lagu ini dengan merdu. Lagu ini akan dinyanyikan oleh Koor Pemuda pada saat acara syukur ulang tahun gereja Kemang Pratama pada tanggal 25 April mendatang. Cerita anak-anak dibawakan oleh Ivana Tobing. Anak-anak mendengarkan cerita yang menarik dari teman mereka ini dengan seksama. Usai cerita dengan tertib anak-anak kembali ke tempat orang tua mereka masing-masing.

Lagu istimewa kedua dinyanyikan oleh Natalia Tampubolon. “Yesus sahabat terindah…yang menghapuskan dosa…sgala pergumulan kita…srahkanlah dalam doa…”, adalah bait-bait yang dinyanyikan dengan penuh perasaan dan merdu oleh Natalia. Lagu ini diiringi oleh instrumentalia saxophone oleh Rerin Tampubolon dan piano oleh Robert Papudi. Jemaat turut larut dalam lagu dan instrumentalia yang merdu ini dan hati mereka disiapkan untuk menerima firman Tuhan berjudul “Orang Kristen Yang Mabuk”, yang dibawakan oleh Bapak Wilson Tobing.

Bapak Wilson menceritakan latar belakang khotbah pada saat Lot dan Abraham berdiri untuk memilih tempat tinggal bagi mereka. “Abraham penuh dengan kedermawanan, hati yang mau berkorban demi perdamaian. Lain sekali dengan sifat mementingkan diri yang menguasai hati banyak manusia saat itu. Abraham membiarkan Lot untuk memilih bagi keluarganya tempat tinggal.”, kata Bapak Wilson di awal khotbahnya. Bagi Lot, ia sedang memilih tempat yang akan menjadi rumah bagi keluarganya. Namun Abraham tempat di dunia ini adalah tempat sementara. Abraham juga berpindah dari satu tempat ke tempat lain bersama keluarganya. Akibat pilihannya, Lot mengalami kesulitan dalam hidupnya. Lot tahu banyak tetangganya yang jahat saat dia mendirikan tempat tinggal di daerah yang subur itu. Tapi dia tidak perduli. Saat manusia dalam kelimpahan, mereka sering lupa kepada Allah yang memberikan kelimpahan itu. ”, jelas Bapak Wilson meneruskan khotbahnya. “Pada saat kemakmuran membawa kita jauh dari Tuhan, pada saat hal itu membuat orang Kristen mabuk dalam kekayaan dan lupa akan Tuhan, maka kita berada dalam bahaya. Kebejatan kota Sodom membuat murka Allah tercurah dan kota itu dimusnahkan.”, kata Bapak Wilson mengingatkan

Akhirnya Lot pergi keluar dari kota itu bersama anaknya dan tinggal di sebuah gua. “Lot berubah status dari orang yang makmur, pindah tinggal ke sebuah gua. Akibat satu langkah yang tidak bijaksana, akibatnya dirasakan oleh Lot dan keluarganya. Keputusan Lot yang salah di awal telah membuat dia jadi susah dan bingung. Kita harus mempersembahkan tubuh kita kepada Allah. Kita jangan serupa dengan dunia ini seperti yang tertulis dalam Roma fasal 12 ayat pertama dan kedua.”, terang Bapak Wilson. Di akhir khotbahnya Bapak Wilson mengingatkan bahwa kita perlu transformasi dalam hidup, seperti kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Bila kita sudah mentransformasikan hidup kekristenan kita maka kita tidak akan pernah bingung lagi dalam menghadapi kesulitan di dunia ini. Puji Tuhan untuk firman yang baik di Sabat indah ini !


Cuplikan video khotbah “Orang Kristen Yang Mabuk” dan dua lagu istimewa bisa dilihat pada kolom video yang ada di kanan atas halaman ini.