Wednesday, April 08, 2009

Kasihilah Seterumu !

Roma 12 : 20-21 "“Tetapi jika seterumu lapar,berilah dia makan, jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian, kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.”




Mendapat kesempatan untuk berkuliah di asrama tentulah suatu hal yang sangat berharga, karena ada banyak pengalaman yang bisa di lalui di sana. Selain menumbuhkan sikap mandiri, tinggal di asrama juga membuat kita lebih peka terhadap kebutuhan orang lain. Yang menyenangkan tentunya kita bisa saling berbagi cerita tentang apa saja, entah itu pelajaran,sampai tentang asmara, pokoknya seru untuk diingat. Selama di asrama saya mendapat beberapa teman di kamar, tetapi ada seorang yang rasanya sangat cocok untuk dijadikan sahabat sejati. Di antara kami tidak ada rahasia lagi, kami bisa berbagi cerita dalam suka dan duka. Suatu hari, tidak biasanya tiba-tiba dia berdiam diri saja. Tadinya saya pikir mungkin dia sedang menghadapi masalah berat, sehingga dia mendiamkan saya. Saya memutuskan untuk tidak dulu menegurnya, nanti kalau sudah stabil dia pasti biasa lagi. “Kamu kenapa sih ? Sudah beberapa hari ini ditegur kok tidak mau menjawab?”, selidik saya. Tidak ada respons. Dia tetap diam seribu bahasa! Keesokan hari dan keesokan nya lagi saya terus saja mencoba untuk menegurnya, tetapi hatinya tidak tergoyahkan. Dia tetap mendiamkan saya. Saya bingung, kecewa, sedih campur aduk jadi satu. Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar diberikan petunjuk apa yang harus saya lakukan. Jika Tuhan mengijinkan, biarlah ada peristiwa yang terjadi yang bisa membuat hubungan kami baik kembali.

Pagi itu hanya ada saya dan dia di kamar, teman yang lain sedang ada di kelas untuk satu mata kuliah. Saya melihat dia begitu gelisah dan bingung. Perlahan saya amati dia dari dekat, saya terkejut karena saya melihat tubuhnya penuh dengan bintik-bintik merah. Dia menggaruk tubuhnya terus, kelihatannya gatal luar biasa. ”Tuhan, saya ingin menggunakan kesempatan ini ! Saya ingin dapat menolong dia.”, doa saya di dalam hati. ”Bagaimana jika aku antarkan kamu ke dokter, supaya tidak semakin parah…”, tanya saya hati-hati. ”Enggak usah deh, nanti aku pergi sendiri saja.”, jawabnya menolak. ”Enggak apa-apa kok, kebetulan aku sedang tidak ada kelas…”,bujukku lagi. ”Tapi…, kamu enggak apa-apa nih dekat-dekat sama aku…?”, jawabnya ragu-ragu. ”Enggak apa kok, kamu tenang saja. Yang penting kamu bisa segera dapat pertolongan, oke?”, jelas saya. Dia mengangguk tanda setuju. Kamipun pergi ke dokter saat itu. Peristiwa itu membuat kami bersahabat kembali. Dia meminta maaf karena telah terpengaruh perkataan orang yang mengatakan bahwa saya menyebarkan cerita yang tidak benar tentang dia. Tuhan mendengar dan menjawab permohonan saya.

Ayat renungan pada pagi ini mengajarkan kita untuk mengasihi orang yang berseteru dengan kita dengan tetap melakukan kebaikan padanya. Terkadang kita menghadapi seseorang bersikap memusuhi kita tanpa alasan yang jelas. Hati kita menjadi sedih, kecewa dan mungkin terluka. Menghadapi hal ini, Tuhan mengajak kita untuk terus melakukan yang baik kepada mereka. Jika kita melakukan hal itu, maka kita dilatih untuk memiliki kerendahan hati, kesabaran dan sikap yang suka mengampuni. Kita dilatih untuk menginjinkan Tuhan yang bertindak atas masalah yang kita hadapi. Dan kita juga dilatih untuk sanggup menghadapi masalah-masalah lain dalam kehidupan. Marilah kita tetap setia melakukan yang baik kepada semua orang, termasuk mereka yang melukai hati kita.

May God help us to be kind to every one !