Friday, August 21, 2009

Panggilan Di Tepi Danau

Hari Rabu, 19 Agustus 2009, tepat jam 19:30 Viastati mengundang jemaat Kemang Pratama untuk menyanyikan lagu sion nomor 195, ”Barang Siapa Dengar, Serukanlah” sebagai lagu pembukaan pada kebaktian Rabu malam ini. Setelah doa pembukaan, yang dilayangkan oleh saudari Stella Simanjuntak, keluarga Sontani Purnama membawakan lagu pujian yang berjudul ”Janganlah Lewatkan Aku”. Pembicara malam ini, Ibu Annie Simanjuntak mengambil pembahasan dari buku “Kerinduan Segala Zaman” pasal 25 yang berjudul “Panggilan Di tepi Danau”. Yesus seringkali mengajar dan berkhotbah di alam terbuka. Kali ini, ketika murid-muridnya sedang duduk beristirahat karena semalam suntuk telah lelah dari usaha yang tidak berhasil untuk mendapatkan ikan, Yesuspun berencana untuk ikut beristirahat dari kesibukanNya melayani orang banyak. Namun, orang banyak tetap mengikuti Dia, sehingga akhirnya, Yesus membatalkan rencana istirahatnya dan melanjutkan pelayananNya. Ia naik ke atas perahu dan menyuruh agar perahu itu agak dijauhkan sedikit dari pantai. Hal ini akan membuat semua orang dapat melihat dan mendengarkan Dia. Yesus senang mengajar mereka, terutama di alam terbuka agar semua orang dapat merasakan kebesaran Tuhan.

Setelah menyelesaikan pembicaraanNya, Yesus menyuruh Petrus menebarkan jala-nya untuk menangkap ikan. Petrus yang telah putus asa karena sepanjang malam tidak mendapatkan ikan. Petrus bersedih bukan saja karena tidak ada ikan yang dapat ditangkap, namun ia juga memikirkan nasib Yohanes Pembaptis yang ada dalam gua tahanan. Petrus juga memikirkan kemungkinan masa depan Yesus dan pengikut-pengikutNya, pengalaman sedih yang dialami Yesus di Yudea, dan niat jahat rabi-rabi dan imam-imam. Ia merasakan masa depannya yang kosong, sekosong jalan yang digunakannya. Masa depannya gelap oleh kekecewaan hatinya. "Guru,” katanya, “telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Petrus menurut, dan hasilnya, perahunya penuh dengan ikan, sehingga ia harus meminta pertolongan dari perahu yang lain yang juga ikut dipenuhi dengan ikan. Penurutannya membuahkan hasil. Walaupun Petrus telah mengalami kekecewaan dan pengalaman yang tidak baik, namun ketika Yesus memberikan perintah, Petrus tidak membantah dan langsung bergerak. Dan kini, ia melihat mujizat. Yesus yang pengendali alam semesta telah melakukan sesuatu hal yang diluar pemikiran manusia. Yesus telah memenuhi jala ikan Petrus dan saudara-saudaranya ketika sebelumnya mereka telah gagal sepanjang malam. "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.", kata Petrus menyadari keadaanya dan keragu-raguan hatinya. Ia menyadari ketidaklayakannya. Ia rebah di kaki Juru Selamat. Namun Yesus berkata: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Yesus telah memanggil murid-muridNya untuk meninggalkan pekerjaan hidup yang semula dan menyatukan perhatian mereka itu dengan perhatianNya. Petrus menerima panggilan itu. Kemudian, Yesus memanggil murid-murid yang lainya "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Yesus telah memberikan jaminan bahwa Allah akan menyediakan keperluan mereka. Selama malam yang sedih di atas danau, ketika mereka berpisah dari Kristus, murid-murid merasa sangat tertekan oleh perasaan kebimbangan dan letih dari usaha yang tidak menghasilkan. Namun, kehadiran hadiratNya menyalakan iman mereka, dan membawa kesukaan dan kemajuan. Demikian juga dengan kita, jika kita terpisah dari Kristus, maka pekerjaan kita akan sia-sia dan mudahlah untuk tidak percaya dan bersungut-sungut. Namun, bilamana Ia dekat dan kita bekerja di bawah petunjukNya, kita akan bersuka-suka di dalam bukti kuasaNya. Adalah pekerjaan setan untuk mengecewakan jiwa; dan adalah pekerjaan Juru Selamat untuk mengilhami jiwa itu dengan percaya dan pengharapan. Kristus mengambil seseorang sebagai murid sebagaimana adanya, dan mendidik dia bagi pelayananNya. Syaratnya hanya mau menyerahkan diri kepadaNya, tidak bersandar pada diri sendiri, harus meninggalkan kesombongan, rendah hati dan bersedia diberi tabiat Krtistus. Kita harus peka terhadap panggilan Allah, sehingga pada saat Tuhan Yesus datang, Tuhan tidak akan melewatkan kita.

Sebelum jemaat membentuk kelompok doa dua atau tiga orang, ada kesaksian yang berikan oleh beberapa anggota. Ibu Sunaryo menyaksikan kebaikan Tuhan yang telah memberikan kesembuhan setelah sakit selama kurang lebih 2 bulan. Bapak Munas Tambunan yang menyaksikan bagaimana seorang tetangganya yang telah disembuhkan oleh pelayanan pengobatan gratis, telah bersaksi bahwa yang dia disembuhkan oleh gereja. Kemudian Bapak Dharlen Simanjuntak yang kemarin berulang tahun, bersyukur atas pemeliharaan Tuhan sepanjang umur hidupnya. Dan terakhir, Pendeta Richard Y. Hutauruk yang menyaksikan tentang perlawatan terhadap orang-orang yang telah dilayani dalam pengobatan gratis yang diadakan oleh gereja. Pokok-pokok doa malam ini meliputi KKR Akbar, KKR satelit di wilayah, yang masih sakit seperti Irel Peranginangin, Michael Palawi, Bapak Ferdy, Family Of the Month Agustus 2009: Keluarga Herryson Kore, orang-orang tua, orang-orang yang telah dilayani dalam pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Kebaktian Permintaan Doa ini ditutup dengan menyanyikan lagu sion nomor 159, ”Mari Kita Kerja Bagi Tuhan”, dan dilanjutkan dengan doa tutup yang dilayangkan oleh Ibu Annie Simanjuntak.

Tuhan Yesus memberkati !