Saturday, August 01, 2009

Saling Tolong Menolong

Galatia 6 : 2 "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."




Tiga tahun yang lalu, di awal bulan Februari, hujan turun begitu deras. Banyak rumah-rumah di wilayah di Jakarta dan Bekasi yang terkena banjir, yang membuat sengsara bagi banyak orang. Ketika saya sedang menonton televisi menyaksikan musibah banjir, telepon rumah berbunyi dan segera saya angkat. "Sudah dengar enggak, di daerah Tambun sudah terkepung air ! Ayo kita ke sana sekarang...! Ada banyak orang yang membutuhkan bantuan kita di sana", suara seorang sahabat saya di ujung telepon mengajak untuk pergi. "Oke, kita langsung saja ke sana!“, jawab saya cepat. “Kamu tunggu saja di situ, saya akan menjemput kamu.", kata teman saya lagi. Tidak lama menunggu kami pun bertemu dan segera menuju daerah yang dimaksud. Setibanya kami di sana, keadaan yang kami lihat memang sangat menyedihkan, mobil yang kami tumpangi tidak bisa lagi memasuki perumahan yang dituju.

Banyak orang yang sudah berkumpul di salah satu bangunan yang tinggi. Beberapa keluarga yang lain berhasil menyelamatkan barang seadanya yang bisa mereka jinjing. "Kakak tinggal di sebelah mana? Kena banjir juga kan...?", tanya beberapa anak kecil yang bertemu di jalan dengan wajah cemas dan terlihat sedih. Melihat mereka sangat sedih dan takut, saya kumpulkan anak-anak kecil ini di satu tempat agar mereka merasa tenteram walau hanya sejenak. "Ayo anak-anak, semua berkumpul di sini... ", kata saya kepada beberapa anak yang ada disitu. Tidak lama kemudian kami sudah larut dalam canda dan bergurau. Terlihat wajah mereka mulai tersenyum. "Oh iya, kakak membawa beberapa makanan. Ayo kita ambil dan masak untuk mengganjal perut! Kalau cuaca dingin seperti ini, enaknya kita makan yang hangat-hangat nih...", ajak saya kepada anak-anak yang langsung menyetujui. "Baik kak, memang perut sudah mulai terasa lapar. Apa yang bisa kami masak kak?", tanya seorang anak di situ. "Ini ada mie instant, ayo kita masak bersama-sama yaa..! Kalau sudah matang, kita utamakan adik-adik yang lebih kecil dulu, baru nanti yang sudah cukup besar", jawab saya mengatur agar semua bisa kebagian. Sementara itu teman saya terus menelpon beberapa teman yang dikenal agar bisa mendapatkan bantuan sandang dan pangan. Tidak terasa hari mulai gelap, kami putuskan untuk pulang. "Terima kasih ya kak atas perhatian dan bantuan yang diberikan... Walau kita tidak saling kenal, tetapi kakak-kakak sudah begitu baik kepada kami semua", kata salah seorang anak mewakili teman-teman sebayanya sebelum kami pulang di malam itu.

Ayat renungan di pagi yang indah ini mengajak kita untuk saling memberi pertolongan kepada satu dengan yang lain. Akibat dosa di dunia ini, maka bumi dan isinya yang indah yang Tuhan sudah ciptakan, telah berubah menjadi sesuatu yang menakutkan. Ada penyakit, bencana alam, peperangan dan kebencian. Banyak orang yang kecewa menghadapi peristiwa yang tidak diharapkan ini. Tuhan memberikan harapan bagi mereka yang kecewa dengan situasi ini. Harapan dan penghiburan ini timbul dari kasih dan perhatian antara satu dengan yang lain. Kita diajak untuk saling menolong, saling memberi perhatian dan penghiburan bagi yang memerlukan. Dengan menolong, kita memberikan secercah suka cita di hati yang kecewa, memberi kebahagiaan di hati mereka yang berduka, memberikan sedikit keringanan di jiwa yang tengah terbeban berat. Kita tidak dapat mengubah dunia, namun kita dapat turut serta dalam menaruh harapan dan percaya di hati banyak orang, bahwa Allah itu kasih adanya.

May God shower His wonderful blessing to each of us, today !