Sewaktu saya masih duduk di bangku kuliah, saya mengikuti satu kegiatan ekstra kurikuler untuk mengisi hari-hari libur saya. Kelompok ini terdiri dari 20 orang mahasiswa dari berbagai jurusan. Setiap hari Minggu, mulai dari jam 5 subuh kami sudah bangun dan bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan ini. Kampus tempat saya bersekolah sangat dingin karena letaknya di antara pegunungan. Untuk bangun pagi-pagi sebenarnya enggan sekali, tetapi karena semangat untuk mengikuti kegiatan ini, rasa malas tersebut menjadi hilang. “Besok pagi-pagi kita sudah harus persiapkan seragam lho ! Selesai dari kegiatan di lapangan olahraga kita akan langsung membuat jadwal kunjungan yang sudah diprogramkan”, demikianlah kata-kata teman saya yang mengingatkan kami agar siap untuk rencana esok hari. “Oh iya, hampir saja saya lupa, terima kasih ya sudah diingatkan”, kata saya dan segera tidur. Esok harinya kami berkumpul di lapangan. “Kita akan berangkat di minggu ke tiga, jadi masih ada waktu dua minggu lagi untuk mempersiapkan apa yang akan kita bawa ke panti asuhan tersebut”, ujar ketua pelaksana kepada semua anggota. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok, disitu kami berbagi ide untuk acara yang akan dibuat untuk anak-anak nanti.
Hari Minggu yang ditentukan tiba, kami berangkat di pagi hari. Setibanya di panti asuhan, kami disambut hangat oleh ketua yayasan dan semua anak-anak di sana. “Hallo adik-adik… apa kabarnya pagi ini?”, saya menyapa mereka dengan bersemangat. “Baik kak…!!”, teriak mereka serentak dengan senyum lebar di wajah. “Baiklah, pagi ini kakak akan membawakan sebuah permainan. Kakak akan dibantu oleh dua orang teman. Nanti adik-adik perhatikan cara bermainnya ya…!”, ujar saya memberikan instruksi kepada mereka. Kami mulai bermain dan semua anak-anak menikmati permainan yang kami buat. Anak-anak ada yang tertawa tetapi ada juga yang masih malu-malu dan diam saja. Melihat anak-anak ini saya jadi teringat keluarga saya. Saya merasa bersyukur masih memiliki orang tua dan saudara-saudara yang begitu mengasihi saya di rumah. Anak-anak yatim piatu ini sudah tidak memiliki orang tua lagi, bahkan mereka masih sangat kecil untuk menjalani hidup yang keras tanpa keluarga di samping mereka. Beruntunglah masih ada panti asuhan yang dengan sangat baik menampung dan memelihara mereka. Pada sore hari kami menutup acara kunjungan tersebut dengan memberikan beberapa bantuan dan diakhiri dengan berdoa.
Ayat renungan pada pagi ini mengatakan hendaklah kita senantiasa bersukacita. Tuhan mengaruniakan kehidupan kepada setiap orang. Warna-warni kehidupan setiap orang berbeda satu dengan yang lain. Terkadang kita tergoda untuk melihat warna yang indah milik orang lain dan kita merasa tidak seberuntung orang lain. Di saat seperti itu, kita perlu memandang ke bawah dan ke sekeliling kita. Ada banyak warna-warni kehidupan orang lain yang tidak seindah warna yang kita miliki. Banyak orang yang lebih tidak beruntung dibandingkan kita sendiri. Kita perlu bersyukur kepada Tuhan untuk apa pun warna kehidupan yang kita miliki dan percaya itulah yang terbaik Tuhan telah berikan bagi kita. Lebih dari itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita masih memiliki kehidupan setiap hari.
Be thankful every day, God loves you !
Gunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini untuk membagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.
Hari Minggu yang ditentukan tiba, kami berangkat di pagi hari. Setibanya di panti asuhan, kami disambut hangat oleh ketua yayasan dan semua anak-anak di sana. “Hallo adik-adik… apa kabarnya pagi ini?”, saya menyapa mereka dengan bersemangat. “Baik kak…!!”, teriak mereka serentak dengan senyum lebar di wajah. “Baiklah, pagi ini kakak akan membawakan sebuah permainan. Kakak akan dibantu oleh dua orang teman. Nanti adik-adik perhatikan cara bermainnya ya…!”, ujar saya memberikan instruksi kepada mereka. Kami mulai bermain dan semua anak-anak menikmati permainan yang kami buat. Anak-anak ada yang tertawa tetapi ada juga yang masih malu-malu dan diam saja. Melihat anak-anak ini saya jadi teringat keluarga saya. Saya merasa bersyukur masih memiliki orang tua dan saudara-saudara yang begitu mengasihi saya di rumah. Anak-anak yatim piatu ini sudah tidak memiliki orang tua lagi, bahkan mereka masih sangat kecil untuk menjalani hidup yang keras tanpa keluarga di samping mereka. Beruntunglah masih ada panti asuhan yang dengan sangat baik menampung dan memelihara mereka. Pada sore hari kami menutup acara kunjungan tersebut dengan memberikan beberapa bantuan dan diakhiri dengan berdoa.
Ayat renungan pada pagi ini mengatakan hendaklah kita senantiasa bersukacita. Tuhan mengaruniakan kehidupan kepada setiap orang. Warna-warni kehidupan setiap orang berbeda satu dengan yang lain. Terkadang kita tergoda untuk melihat warna yang indah milik orang lain dan kita merasa tidak seberuntung orang lain. Di saat seperti itu, kita perlu memandang ke bawah dan ke sekeliling kita. Ada banyak warna-warni kehidupan orang lain yang tidak seindah warna yang kita miliki. Banyak orang yang lebih tidak beruntung dibandingkan kita sendiri. Kita perlu bersyukur kepada Tuhan untuk apa pun warna kehidupan yang kita miliki dan percaya itulah yang terbaik Tuhan telah berikan bagi kita. Lebih dari itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita masih memiliki kehidupan setiap hari.
Be thankful every day, God loves you !
Gunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini untuk membagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.