Matahari menyirami cahayanya yang lembut di hari Sabat 1 Agustus 2009. Jemaat tengah mengikuti kebaktian Sekolah Sabat. Bacaan mision telah dibawakan dan tibalah saatnya dorongan Pelayanan Perorangan (PP). Bapak Munas Tambunan yang memimpin departemen PP memberikan dorongan semangat bagi semua anggota jemaat. Bapak Munas menceritakan sebuah kisah nyata yang terjadi pada seorang ibu setengah baya. Di usianya yang hampir memasuki umur 50 tahun, ibu ini tetap masih produktif dalam bekerja dan selalu menunjukkan prestasi kerja yang baik secara konsisten. Melihat prestasi yang diukirnya, perusahaan tanpa ragu memberikan kepercayaan baru kepadanya. Ibu ini mendapatkan promosi jabatan. Saat ia berulang tahun yang ke 50, dia beserta keluarganya tampak begitu berbahagia. Acara ulang tahun yang meriah diselenggarakan.
Ibu ini juga suka sekali membaca buku-buku. Buku filsafat pun termasuk yang dia tidak pernah lewatkan. Setiap hari dia dihadapkan pada kesibukan kerja dan berupaya untuk selalu sukses. Satu kali terdengar berita yang mengejutkan semua orang di kantor ! Tidak lama setelah ia berulang tahun, ibu ini harus masuk rumah sakit karena sakit yang dideritanya. Hanya beberapa hari saja dirawat, ibu ini meninggal dunia. Bapak Munas mengingatkan kepada jemaat yang hadir bahwa kita terkadang tidak sadar begitu banyak waktu yang telah Tuhan berikan kepada kita. Namun kita mungkin belum menggunakan waktu yang tersedia untuk melayani Tuhan dan untuk bekerja bagi Tuhan. Boleh jadi kita diliputi keragu-raguan atau rasa takut untuk memulai, sehingga akhirnya memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa. Satu saat kita tidak memiliki waktu sama sekali dan semuanya terlambat untuk disesali. Selagi masih ada waktu, Bapak Munas mengajak semua untuk menyisihkan waktu kita untuk memberitakan kabar keselamatan kepada orang lain. Kita diajak untuk menjadi saksi bagi Tuhan, menerapkan kehidupan kristen yang sejati di tengah-tengah masyarakat, agar banyak orang yang melihat Yesus melalui kehidupan kita. Di akhir dorongan PP, Bapak Munas mengingatkan bahwa KKR Wilayah dan KKR Hope For Indonesia sudah semakin dekat. Kita semua diajak untuk tidak menunda-nunda waktu untuk menginjil. Dorongan yang memberi semangat kepada jemaat untuk menyisihkan waktu bagi pekerjaan Tuhan.
Ibu ini juga suka sekali membaca buku-buku. Buku filsafat pun termasuk yang dia tidak pernah lewatkan. Setiap hari dia dihadapkan pada kesibukan kerja dan berupaya untuk selalu sukses. Satu kali terdengar berita yang mengejutkan semua orang di kantor ! Tidak lama setelah ia berulang tahun, ibu ini harus masuk rumah sakit karena sakit yang dideritanya. Hanya beberapa hari saja dirawat, ibu ini meninggal dunia. Bapak Munas mengingatkan kepada jemaat yang hadir bahwa kita terkadang tidak sadar begitu banyak waktu yang telah Tuhan berikan kepada kita. Namun kita mungkin belum menggunakan waktu yang tersedia untuk melayani Tuhan dan untuk bekerja bagi Tuhan. Boleh jadi kita diliputi keragu-raguan atau rasa takut untuk memulai, sehingga akhirnya memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa. Satu saat kita tidak memiliki waktu sama sekali dan semuanya terlambat untuk disesali. Selagi masih ada waktu, Bapak Munas mengajak semua untuk menyisihkan waktu kita untuk memberitakan kabar keselamatan kepada orang lain. Kita diajak untuk menjadi saksi bagi Tuhan, menerapkan kehidupan kristen yang sejati di tengah-tengah masyarakat, agar banyak orang yang melihat Yesus melalui kehidupan kita. Di akhir dorongan PP, Bapak Munas mengingatkan bahwa KKR Wilayah dan KKR Hope For Indonesia sudah semakin dekat. Kita semua diajak untuk tidak menunda-nunda waktu untuk menginjil. Dorongan yang memberi semangat kepada jemaat untuk menyisihkan waktu bagi pekerjaan Tuhan.