Friday, August 28, 2009

Tangan Tuhan Yang Memelihara

1 Petrus 5 : 7 ”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”








Sewaktu kami masih kecil, papa seringkali menggunakan waktu libur untuk membawa kami berjalan-jalan ke berbagai tempat rekreasi. Salah satu tempat yang sangat saya sukai adalah berjalan-jalan ke kebun rambutan milik teman papa. Tanahnya cukup luas dan penuh dengan pohon rambutan. “Ayo kita berangkat, nanti kalau kesiangan, kita jadi tidak bisa lama di sana.”, kata papa mengajak kami semua. “Pasti seru sekali ya pa, melihat buahnya yang lebat ! Sekalian kita bisa menikmatinya sampai puas…!”, kata saya pada papa. “Iya…, tapi harus ingat loh bisa sakit perut kalau makan terlalu rambutan terlalu banyak.”, suara mama ikut mengomentari. Karena letaknya tidak begitu jauh, kami pun tiba dengan cepat di kebun itu. “Wah pa, ..buahnya banyak banget ! Ini pasti lagi panen. Hampir di setiap pohon berbuah dengan lebat !”, kata saya gembira, “Kalau yang merah pasti rasanya manis banget ya kak!”, adik saya terlihat begitu gembira. “Kakak mau naik ke pohon dulu ah…, ingin tahu rasanya memetik langsung dari pohon. Nanti adek tolongin kakak ya tangkap buah yang kakak petik…!”, kata saya sambil mulai memanjat pohon rambutan yang lumayan besar ini. “Oke kak, siiipp deh …! Tapi hati-hati loh, siapa tau ada semut merah di pohonnya!”, kata-katanya membuat saya jadi lebih berhati-hati.

Karena letak buah-buahnya yang tidak terlalu jauh, saya jadi semakin bersemangat untuk memanjat pohon tersebut. Di atas pohon angin sepoi-sepoi berhembus terasa sejuk sekali. Melihat buahnya yang ada dimana-mana saya jadi ingin memetik sebanyak-banyaknya. Tanpa saya sadari, saya sudah memanjat jauh lebih tinggi dari awal tempat saya berpijak. “Adek siap tangkap yaa…!”, teriakan saya belum selesai tiba-tiba ada bunyi yang terdengar keras “kkkkraaaak…!!”, dahan pohon tepat di mana saya berpijak patah dan tubuh saya bergelantungan di atas pohon ! “Papa, mama…! Tolong…!! Kakak hampir jatuh !!”, teriak adik dengan panik. Untung saja ada dahan pohon yang cukup besar di atas kepala. Dengan cepat saya raih kemudian saya pegang dengan keras agar bisa menahan tubuh saya yang tidak ada pijakan lagi. Saya rasakan jantung berdebar dengan keras. Seketika itu juga papa dan mama datang bersama penjaga kebun. “Kamu jangan melihat ke bawah ya, dan pegang sekuat-kuatnya!”, kata tukang kebun sambil dengan cepat memanjat pohon untuk menolong saya. “Kita bersyukur karena kakak luput dari bahaya, itu tadi pasti karena pertolongan tangan Tuhan.”, kata mama setelah saya turun dari pohon dengan selamat. “Sekarang kita berdoa dahulu. Kita bersyukur karena perlindungan Tuhan buat kakak dan kita semua.”, kata papa mengingatkan kami sebelum pulang meninggalkan kebun tersebut.

Ayat renungan kita pagi ini mengingatkan bahwa Tuhan senantiasa memelihara kita. Setiap orang memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Dalam mencapai tujuan ini, segala upaya akan dilakukan. Namun dalam perjalanan untuk mencapai tujuan itu, terkadang ada hal-hal yang dapat menggagalkan rencana kita, bahkan membahayakan diri kita. Kita perlu serahkan semua rencana kita kepada Tuhan. Tuhan akan siap untuk menolong kita. Kita tidak perlu khawatir, karena di tengah dunia yang berdosa ini, bahaya dan ancaman selalu ada. Yang kita perlukan adalah percaya sepenuhnya kepada pimpinan Tuhan, karena Ia mengasihi kita, tangan-Nya siap menolong kita selalu. Dan akhiri setiap hari dengan rasa syukur kepada Tuhan, oleh sebab Ia telah memelihara kita dalam memperoleh setiap yang kita rencanakan.

Have a nice day !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.