Hari Jumat 31 Juli 2009 adalah minggu akhir dari bulan Juli. Seperti biasa, Vesper di akhir bulan diadakan di UKSS masing-masing. UKSS Kemang Pratama 1, 3, dan Rawalumbu mengadakan Vesper di rumah keluarga Yusak Barnabas. Sebelum jam 19:30, satu per satu keluarga sudah datang dan disambut hangat oleh tuan rumah, Yusak dan Diana Barnabas. Ibu Evelyn Sormin sebagai pemimpin acara mengundang yang hadir untuk menyanyi lagu “Buka Mataku , Ya Tuhan” di awal kebaktian. Gomgom Tampubolon melayangkan doa buka. Di kebaktian Vesper ini kita merasa gembira karena ada tamu istimewa yaitu Dr. Wenang yang hadir dari Manado.
Sebuah lagu istimewa berjudul “Di Topi Ni Aek Jordan Ni”, dinyanyikan oleh Opung Sormin, Ibu Tobing, Elvina Tobing dan Bapak Ramlan Sormin. Lagu ini mengajak kita untuk selalu menatap ke negeri Kanaan yang Tuhan sudah janjikan. Bila ada topan dan gelombang kehidupan menerpa, kita diajak untuk tidak gagal, agar tiba di negeri yang penuh sukacita itu. Ibu Evelyn mengundang anggota yang hadir untuk menyampaikan kesaksian. Dr. Wenang menyampaikan kesaksian bagaimana di Manado anggota-anggota UKSS sangat aktif dalam mengikuti setiap acara kebaktian kelompok kecil. Ini sangat baik bagi penginjilan.
Bapak Ramlan menyaksikan bahwa banyak yang sudah meng-akses seri pelajaran “Amazing Facts” yang telah ditaruh di halaman website gereja. Banyak diantara mereka begitu bersemangat menggunakan seri pelajaran ini sebagai sarana untuk mengajak sahabat-sahabat mereka yang rindu belajar firman Tuhan. Puji Tuhan untuk kesaksian yang disampaikan malam itu, mengajak semua untuk bersemangat menggunakan waktu untuk berbagi firman Tuhan. Ibu Evelyn mengundang yang hadir untuk menyampaikan pokok-pokok doa. Mendoakan KPA-KPA yang berlangsung, mereka yang sakit, beberapa orang yang tengah belajar firman Tuhan, mendoakan keluarga-keluarga yang ada di UKSS dan di jemaat Kemang Pratama, rencana KKR Wilayah dan KKR akbar "Hope For Indonesia" adalah beberapa pokok doa yang disampaikan. Tiga kelompok doa terbentuk dan melayangkan setiap pokok doa yang telah disampaikan dengan khusuk.
“Minyak Pelumas Mata Rohani” adalah topik diskusi yang dibahas pada malam Vesper ini. Setelah beberapa orang membaca materi pelajaran secara bergantian, Erhart Tobing memimpin jalannya diskusi. Dr. Wenang menyampaikan bahwa setiap orang punya titik buta (blind spot) di mata-nya. Hal ini terkadang tidak disadari. Dr. Wenang menceritakan pengalaman beliau yang banyak di dalam menghadapi pasien yang juga bermasalah dengan mata mereka. Dr. Wenang bertanya kepada yang hadir, apa yang menjadi penyebab buta rohani. Karena dengan kita sadari, maka kita akan tahu cara untuk menghindari dari buta rohani. Beberapa anggota memberikan jawaban. Bapak Ramlan menyampaikan bahwa seorang supir di perjalanan juga banyak memiliki titik buta yang dapat mencelakakan mereka. Sehingga supir harus dibantu oleh cermin cembung di depan mobil, atau yang ditaruh di setiap tikungan jalan. Namun terkadang ada saja orang-orang iseng yang mengambil cermin cembung, sehingga supir banyak kehilangan pertolongan. Secara rohani, kita perlu firman Tuhan sebagai cermin yang menolong kita untuk melihat jelas blind spot yang berpotensi mencelakakan kita. Firman Tuhan menolong kita untuk terus berjalan dengan aman. Tanpa itu, kita berjalan seperti orang yang buta rohani, yang dapat tersandung dalam perjalanan hidup. Bapak Willy Wuisan menceritakan bagaimana Fanny Crosby, penulis lagu-lagu rohani, walaupun buta tetapi dia sangat celik dalam rohani. Lagu ciptaannya telah mengangkat kerohanian banyak orang. Kita yang dapat melihat jelas, terkadang memiliki titik buta rohani. Kita harus membuta titik buta agar kita bisa selamat. Ibu Evelyn menambahkan bahwa terkadang sebagai manusia kita lupa. Lupa untuk berdoa, lupa untuk bersyukur, lupa untuk berserah kepada Tuhan, lupa belajar sekolah sabat, dan lain-lain. Kita harus belajar untuk tidak lupa. Setiap hari harus diingatkan untuk berjalan bersama Tuhan.
Ibu Yunita Wuisan mengajak kita untuk melihat satu paragraf dalam bacaan yang menyatakan bahwa kita dapat kehilangan Yesus karena omongan yang sia-sia, kata-kata jahat, prasangka buruk, atau karena lupa berdoa. Semua dapat membutakan mata rohani kita. Elvina yang kebetulan bekerja di pabrik pelumas mobil, mengatakan bahwa seperti pelumas yang terdiri dari beberapa bahan campuran, maka pelumas rohani kita adalah kombinasi antara berdoa, membaca firman Tuhan dan terus menerus berjalan dengan Tuhan setiap hari. Bapak Erhart Tobing menyimpulkan pelajaran yang baik malam ini agar kita boleh celik secara rohani senantiasa, maka kita perlu memiliki hubungan yang terus menerus dengan Tuhan. Berdoa, belajar firman Tuhan, mengajak orang lain mengenal kasih Yesus, dan bergantung penuh pada Tuhan adalah obat pelumas mata rohani yang baik bagi kita semua. Ibu Evelyn mengajak semua menyanyi lagu “Ya, Yesus Ku T’lah Janji” sebagai lagu penutup. Ibu Etty Sukaryati melayangkan doa penutup. Keluarga Yusak Barnabas menyediakan makanan ringan di akhir kebaktian. Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21:30. Semua pulang dengan penuh sukacita di malam penuh berkat ini.