Thursday, June 25, 2009

Kendalikan Amarah !

Efesus 4: 26 “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu”



Sebagai anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, bersahabat dengan teman tetapi kemudian bertengkar dan berteman kembali adalah hal yang biasa terjadi. Waktu itu saya masih duduk di kelas 5 SD, saya bertengkar keras dengan teman saya. Yang membuat repot adalah teman saya ini melapor kepada kedua orangtuanya.”Apakah betul kemarin kamu bertengkar dengan temanmu?”, tanya guru di sekolah kepada saya keesokan harinya. “Memang betul pak ! Tapi kami sudah saling memaafkan kok… Kami hanya salah paham pak!”, jelas saya kepada pak guru. “Orangtua temanmu datang ke sini, mereka marah sekali dan ingin bertemu dengan kamu. Sebaiknya kamu jelaskan baik-baik apa masalahnya, agar mereka mengerti bahwa kalian sudah berdamai kembali. Ayo, ikut ke ruang saya untuk menemui mereka.”, kata pak guru menganjurkan. “Baik pak, saya akan lakukan apa yang bapak bilang tadi.”, jawab saya sambil berjalan pelan di sebelahnya.

Entah darimana datangnya, tiba-tiba saja ibu teman saya sudah berdiri di depan saya sementara tangannya melayang hendak menarik rambut saya. Untungnya, tangannya kalah cepat dari tangan pak guru sehingga saya terluput dari kemarahannya. “Maafkan saya tante…! Tetapi tolong tante dengar dulu penjelasan saya… di antara kami sudah tidak ada masalah lagi. Pak guru juga tadi melihat sendiri kami sudah bermain bersama kembali.”, kata saya mencoba menjelaskan. “Saya tidak mau tahu ! Saya hanya mau memperingatkan kamu, jangan coba-coba memusuhi anak saya ya!”, katanya sambil melotot dan pergi meninggalkan kami yang masih terheran-heran dengan sikapnya. Di saat yang tidak menyenangkan seperti ini, saya merasa beruntung memiliki orang tua saya yang bijaksana yang pernah menasehatkan saya, “Jangan gampang menyerah dan menangis jika sedang ada masalah atau jika ada yang mengganggu kalian. Jika kamu benar, pertahankan kebenaran itu. Tapi seandainya kalian bersalah kepada orang lain, akuilah dan mintalah maaf.”

Ayat renungan kita pagi ini mengatakan bahwa apabila kita marah, jangan sampai kita berdosa saat kita marah. Kita harus padamkan amarah sebelum matahari terbenam. Kita adalah manusia yang berdosa, terkadang kita terpancing dan sulit menghindar dari rasa marah. Kemarahan bisa saja timbul karena rasa kecewa kita, kekesalan kita atau kesalah-pahaman kita dengan orang lain terhadap sesuatu hal. Terkadang amarah timbul sebelum kita menyadarinya. Kemarahan timbul karena kita merasa benar dan tidak bisa memaafkan orang lain yang berbuat salah. Amarah merugikan semua orang termasuk diri kita. Amarah membuat orang lain sakit hati. Kemarahan juga membuat kita tidak dapat menikmati hidup dengan baik, memendam panas membara di dalam hati yang dapat merugikan kita sendiri. Bila kemarahan timbul, kita berdoa dan minta tolong kepada Tuhan agar kita diberi kesanggupan memadamkan amarah dengan segera, tanpa menunggu lebih lama lagi. Tuhan akan menolong kita untuk mengendalikan amarah kita, agar kita jangan berdosa.

Have a peaceful day !