Amsal 2:9 “Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran bahkan setiap jalan yang baik.”
Embun pagi masih bertahan di atas dedaunan. Hari memang masih pagi, anak-anak semua masih tertidur lelap. Saya biarkan mereka tidur karena ini hari libur panjang mereka. Sementara berdiam diri, ada banyak hal yang terlintas di kepala. Hari-hari kemarin adalah hari-hari yang terberat dalam hidup saya, memerlukan usaha yang cukup keras untuk melupakan segala kepedihan yang terjadi. Tiba-tiba nada dering telepon berbunyi ! “Hallo…, selamat pagi..!!”, kata suara di seberang sana memecah kesunyian. “Selamat pagi juga, mau bicara dengan siapa?”, tanya saya lemah membalas sapaannya. “Hei…, ini aku ! Enggak kenal suaraku ya?”, sahutnya bercanda. “Sorry, masih pagi, jadi belum on nih. Mimpi apa kamu, sudah lama tidak terdengar tiba-tiba telepon ?”, balas saya. “Aku sebetulnya sudah telepon berkali-kali, tetapi enggak pernah ketemu kamu! Maaf ya…, aku terlambat. Aku mau sampaikan turut berdukacita. Aku tahu kamu pasti sedih sekali , tapi aku yakin kamu mampu menghadapinya…!”, katanya memberi semangat. “Ohh…, thank you. Tapi aku tidak sekuat yang kamu pikir. Kenangan-kenangan indah bersama papa terus berputar di kepalaku, perih sekali rasanya…”, jawab saya terbata-bata karena tak mampu menahan airmata yang terus menerus turun.
“Hei…, kamu ingat nggak ? Sewaktu aku kehilangan mamaku dulu, kamu yang kasih tahu bahwa semua kita pasti akan melalui masa sulit seperti ini. Tetapi kenapa sekarang kamu bicara seperti itu?”, suara di sana mengingatkan saya. “Memang sih…, kalau belum mengalami memang lebih mudah untuk berkata-kata. Tetapi ketika saya mengalami sendiri, sakitnya minta ampun…”, jawab saya membela diri. “I know…it’s ok. Aku tahu kamu begitu dekat dengan papamu. Tetapi justru sekarang kamu harus segera melupakannya supaya kamu jangan semakin larut dalam kesedihan. Kenangan memang selalu indah untuk diingat, tetapi tidak untuk disesali dan ditangisi !”, katanya berfilosofi. ”Kenyataannya tidak semudah itu, ada banyak cerita tentang papa… Kamu masih ingat kan komentar papaku ketika kamu kasih aku oleh-oleh durian botak saat pulang kerja dulu?”, tanya saya mengingatkan peristiwa lalu saat dia memberikan oleh-oleh buah durian yang duri-durinya sudah dipangkas bersih, sehingga terlihat botak. “Tentu saja aku ingat itu ! Kalau enggak salah waktu itu si om bilang : ya ampun kok ada durian yang botak, ditanam di mana ya?”, jawab dia disertai tawanya yang renyah. Sayapun jadi ikut tertawa . “Yah itu memang hanya sebagian kecil hal-hal yang indah yang bisa kita ingat tentang papamu. Sebagai sahabat aku ingin mengingatkan bahwa kita semua pasti akan kehilangan orang-orang yang kita cintai, itu yang harus kita sadari. Oleh karena itu jangan terlalu lama bersedih. Yang penting kamu banyak berdoa, Tuhan akan membantu meringankan bebanmu.”, katanya mengingatkan saya lagi. Saya bersyukur untuk sahabat, teman, keluarga yang mengelilingi saya untuk membantu melewati masa sulit ini.
Ayat renungan kita pagi ini mengatakan bahwa kita akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran bahkan setiap jalan yang baik. Dalam hidup ini terkadang kita tidak tahu bagaimana rasanya satu peristiwa, sampai kita mengalami hal itu sendiri. Terkadang kita tidak mengerti, mengapa dan untuk apa kita melalui satu peristiwa yang pedih, berpisah dengan orang yang kita kasihi. Tetapi ketika kita mengalaminya, kita baru mengerti dan melihat alasannya secara jelas. Tuhan memberikan kita hikmat dan pengetahuan untuk setiap peristiwa yang kita lalui, agar kita boleh mengerti tentang kebenaran. Tuhan mengijinkan kita menghadapi peristiwa pedih, berpisah dengan yang kita kasihi, untuk mengajarkan kita bahwa semua ini adalah akibat dari dosa yang mesti dihadapi setiap manusia. Namun melalui peristiwa yang sama, Tuhan juga mengajarkan kita untuk percaya dan berharap kepada janji-Nya bahwa satu saat nanti kita akan bertemu kembali dengan orang yang kita kasihi. Melalui semua peristiwa yang kita lalui, ada hikmat yang Tuhan ajarkan agar kita mengerti.
Gunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini untuk membagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.