1 Petrus 5:7 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang akan memelihara kamu”
Dalam melakukan tugas pelayanan di pedalaman Kalimantan, ada banyak hal yang menjadi pengalaman berharga untuk saya dalam mengatasi hambatan dan tantangan. Karena perjalanan yang ditempuh harus melewati jalan kecil di tengah hutan belantara, rasa haus dan lapar terkadang harus dihilangkan, karena bekal yang dibawa hanya terbatas. Ini membuat perjalanan dari satu tempat ke tempat lain terasa sangat panjang. Satu kali, karena begitu lelahnya, saya putuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon. Ketika saya sedang bersiap untuk menyandarkan kepala saya di batang pohon, tanpa sengaja saya melihat di atas pohon ada seekora orang utan yang cukup besar kira-kira 10 meter jaraknya. Kami saling melihat satu dengan yang lain, dan perlahan saya melihat dia bersiap-siap untuk turun dari pohon.
Hati saya langsung kecut dan khawatir, saya pikir dia pasti akan segera mengejar saya. Tanpa membuang waktu saya langsung berlari sekencang-kencangnya untuk segera menjauhi orang utan tadi, tanpa menengok ke arah belakang sekali pun. Di tengah hutan saya bertemu dengan seorang bapak. “Bapak kenapa berlari-lari?”, tanya bapak itu. “Saya sedang dikejar orang utan pak!”, jawab saya ketakutan. “Bapak tidak perlu khawatir…, karena orang utan biasanya tidak mau mengejar orang begitu saja…”, katanya. “Kenapa bisa begitu pak?”, tanya saya tidak mengerti. “Sepengalaman saya memang seperti itu pak. Mereka hanya mengamuk kalau mereka diganggu orang lain. Baru-baru ini mereka mengamuk, karena lahan mereka dijadikan perkebunan oleh para pengusaha. ”, jelasnya pada saya. “Oh kalau begitu tadi saya berlari kencang tanpa tahu pasti saya dikejar atau tidak ya…”, jawab saya sedikit malu, tapi merasa lega.
Ayat renungan kita pada pagi ini mengatakan agar kita menyerahkan semua kekuatiran kita kepada Tuhan, karena Ia yang memelihara kita. Semua orang pernah mengalami kekuatiran, dengan peristiwa yang berbeda-beda. Banyak orang mengalami kuatir tanpa tahu persis apa alasan yang jelas. Kekuatiran seperti awan gelap yang menutupi bahkan melenyapkan pengharapan dan rencana indah yang kita miliki. Kita perlu menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan, dan kita serahkan dengan penuh ketulusan dan kepasrahan kepada-Nya. Setelah kita berserah, kita nantikan jawaban Tuhan dan siap menerimanya sebagai jawaban yang terbaik bagi kita. Ini akan menolong kita untuk terlepas dari rasa kuatir, memupus awan gelap kekuatiran dan kembali melihat cahaya pengharapan dan sukacita dalam kehidupan. Mari kita datang kepada Tuhan menyerahkan semua kuatir kita setiap hari !
May we receive wonderful blessings from our Lord today !