Yohanes 1: 12 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
Saya tidak ingat persis kapan tepatnya saya sudah memiliki telepon genggam. Sepertinya sudah cukup lama, kurang lebih belasan tahun yang lalu. Memiliki telepon genggam waktu dulu sangat berbeda dengan sekarang. Telepon genggam sekarang ini sudah menjadi pemandangan yang biasa-biasa saja, karena setiap orang dengan mudah bisa mendapatkannya. “Berapa harga handphone ini pa...?”, tanya saya kepada suami. “Enam ratus ribu rupiah ma…, itu sudah termasuk nomor-nya loh!”, kata suami dengan bangga karena bisa memberikan saya barang yang termasuk mewah di kala itu. “Terimakasih ya pa…, mama jadi lebih mudah memperhatikan anak-anak dan berkomunikasi dengan papa bisa lebih lancar dong!”, jawab saya. Maklum kami berdua sama-sama bekerja. ”Jangan lupa untuk terus memeriksa baterainya ma. Kalau sudah mau habis segera di-charge saja supaya mama tetap bisa memakainya”, kata suami mengajarkan saya.
“Repot juga ya pa…, saya harus rajin memperhatikan baterainya dan melakukan hal yang sepertinya sepele padahal sangat penting sekali buat kita !”, jawab saya sambil terus memperhatikan suami melakukan cara men-charge baterai telepon genggam itu. “Mama harus selalu ingat ya ! Kalau mama lupa men-charge, nanti teleponnya mati, kita tidak bisa memakainya.”, katanya sambil tersenyum. Setelah itu, saya sudah dapat memakai handphone itu untuk berkomunikasi dengan lebih mudah. Tentu saya harus pastikan agar baterai tetap cukup terisi agar komunikasi tetap dapat dilakukan. Sekarang semuanya sudah berubah, handphone sudah semakin mudah ditemukan pada setiap orang, semua orang semakin merasakan pentingnya alat komunikasi yang satu ini. Namun satu hal yang tidak berubah, baterai handphone tetap menjadi bagian yang penting kalau kita mau berkomunikasi menggunakan alat ini.
Ayat renungan kita pada hari ini mengatakan tetapi kepada semua orang yang menerimanya, diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Setiap hari kita melakukan aktifitas yang menguras fisik dan pikiran kita. Kita perlu istirahat agar dapat menyegarkan fisik dan pikiran kita, seperti sebuah handphone yang di-charge, agar dapat siap melakukan aktifitas setiap hari. Kita juga perlu menyegarkan kerohanian setiap hari kita agar tetap menjadi anak-anak Allah. Roh Kudus menjadi sumber kekuatan kita dan memberikan kita kesegaran setiap hari. Roh Kudus akan menolong kita, mengangkat kelemahan kita, memimpin kita dalam perjalanan hidup ini. Untuk itu, kita harus terhubung tanpa henti dengan Tuhan. Kita tekun berdoa dan menyelidiki firman-Nya, agar kita mendapat kuasa untuk melawan setiap godaan setan, kuasa untuk memilih yang benar, kuasa untuk menghadapi setiap masalah kehidupan, dan kuasa untuk tetap menjadi anak-anak Allah. Mari kita gunakan waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan setiap hari.
May we receive His wonderful blessings today !