Monday, June 08, 2009

Pengalaman Satu Minggu

Hari Jumat 5 Juni 2009, anggota jemaat Kemang Pratama satu per satu datang untuk menghadiri acara Vesper. Jamesson Silitonga yang memimpin acara mengajak hadirin menyanyikan lagu “Yesus Sahabat Terindah” sebagai lagu pembuka dan doa buka dilayangkan oleh Robert Rihihina. Beberapa anak-anak SMP dan SMA menyanyikan lagu istimewa “Yesus S’pertinya Gembala” yang dinyanyikan dengan kompak dan menyiapkan hati untuk mendengarkan renungan Vesper yang dibawakan oleh Bapak Mulana Simanjuntak.

“Pengalaman Satu Minggu” adalah judul renungan malam itu. Bapak Mulana menyaksikan apa saja yang dia telah lalui sepanjang satu minggu yang berjalan dan pelajaran yang bisa dibagikan kepada yang hadir. Di salah satu hari Bapak Mulana mencari spare part sepeda yang dia miliki. Seseorang menganjurkan dia untuk pergi ke kawasan Jembatan Hitam di Jakarta Timur tempat banyak barang-barang bekas di jual. Panas matahari yang menyengat, ditimpali oleh suasana yang panas, tidak membuat surut kesibukan di kawasan itu. Pelbagai penjual barang bekas sibuk dengan urusannya membawa barang, menghitung-hitung dan menawarkan kepada pembeli. Bapak Mulana melihat betapa orang-orang itu perlu bekerja ekstra keras setiap hari untuk mencari sesuap nasi. Tidak menemukan apa yang dia cari, Bapak Mulana melanjutkan perjalanan ke kawasan Senen dengan mengendarai angkutan umum. Kembali diamati denyut kehidupan yang keras dan sulit harus dilalui seorang supir angkutan umum. Ada seorang tukang jeruk tengah mengeluh kepada temannya, bahwa sejak pagi hingga siang belum satu buah jeruk pun yang laku. Kemudian seorang pengamen datang menyanyi dengan berharap bisa mendapatkan sedikit uang untuk makan pada hari itu.

Keesokan harinya, Bapak Mulana mengamati kehidupan di sepanjang jalan kawasan Kuningan. Pelbagai upaya orang untuk mencari nafkah kembali terlihat di sepanjang jalan itu. Di hari berikut Bapak Mulana mendapati genteng rumahnya yang agak menurun. Ternyata rayap telah menggerogoti kayu-kayu penyangga genteng rumah. Mereka bersyukur karena Tuhan melindungi keluarga terhindar dari bahaya ambruknya atap rumah. Menyimpulkan beberapa pengalaman sepanjang minggu itu, Bapak Mulana mengatakan agar kita patut bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini dan atas berkat-berkat Tuhan. Kehidupan yang dia amati di luar sangat keras dan sulit. Kita pun perlu selalu bersiap jika keadaan sulit satu waktu menerpa kita. Acara Vesper diakhiri dengan menyanyikan lagu "Pada-Mu Batu Zaman" dan Bapak Mulana melayangkan doa tutup. Setelah itu jemaat berkumpul di halaman gereja untuk menyanyikan lagu “God is so good” dan membuat lingkaran besar dan mengucapkan "Selamat Sabat, Tuhan memberkati !"