Monday, June 22, 2009

Perbedaan Itu Indah

1 Korintus 12 : 20 “Memang ada banyak anggota, tetapi satu tubuh.”







Berjalan-jalan di malam Minggu merupakan kegiatan sederhana yang kami nikmati sekeluarga di malam hari. Keliling-keliling di kota, itulah istilah yang kami berikan untuk aktifitas ini. Melihat lampu yang bercahaya disertai terpaan angin malam yang sejuk menciptakan kenikmatan tersendiri, yang penting bisa menghabiskan waktu bersama-sama. Ketika kami tanyakan kepada ketiga anak kami apa sebetulnya hal yang paling membuat mereka senang jalan-jalan di malam hari, jawaban mereka berbeda-beda, walaupun hanya sederhana. “Enak ma…, aku bisa lihat pemandangan malam sampai akhirnya aku bisa ketiduran…”, kata si kecil. “Itu loh ma, kalau malam kita bisa melihat aktifitas yang berbeda-beda. Ada pengamen, waria dan pengemis, kasihan ya ma… Tapi ada juga diantara mereka yang hanya berpura-pura.”, kata anak kami yang kedua. “Oh ya…kok abang bisa tau…?”, tanya saya heran. “Waktu itu di televisi dibahas mam.., katanya mereka itu sebenarnya ada juga yang punya rumah, sementara yang kelihatannya sakit ternyata enggak sakit kok…!”, jawabnya polos. ”Wah kok begitu ya…, tapi sebetulnya memang ada kok bang yang betul-betul sakit.”, jawab saya kepadanya. “Kalau aku sih paling suka jalan-jalan seperti ini karena bisa menikmati jajanan malam sambil dengar lagu di mobil, apalagi ada angin sepoi-sepoi.”, jawab si sulung. Kami hanya tersenyum saja mendengar pendapat mereka yang beragam.

Pembicaraan pun berpindah kepada cita-cita mereka bila sudah besar nanti. “Kakak nanti mau jadi dokter ya kalau sudah besar ?”, tanya saya pada si sulung. “Aku enggak mau mama, aku mau jadi psikolog saja…!.”, jawabnya spontan. “Tapi mama kan ingin kalau sudah tua nanti anaknya saja yang periksa kesehatan mama.”, kata saya lagi. “Tapi aku enggak mau ma, si abang saja ma…”, jawabnya lagi. “Tapi aku kan ingin jadi pemain sepak bola ma…bisa jadi terkenal nanti, pokoknya seru deh hahaha...”, jawabnya disertai tawa berderai membayangkan dirinya menjadi seperti pemain bola yang terkenal. ”Jadi siapa dong yang mau jadi dokter”, tanya saya lagi. “Ya sudah deh…, adek saja yang jadi dokter. Tapi masih lama, enggak apa-apa ya mam…”, jawab si bungsu berusaha menyenangkan saya. “Oh…, akhirnya ada juga anak papa yang mau jadi dokter !”, suara papanya memecah tawa kami malam itu.

Pagi ini ayat renungan kita mengatakan ada banyak anggota tetapi satu tubuh. Manusia diciptakan berbeda satu dengan yang lain. Tidak ada satu manusia yang sama di dunia ini. Bahkan orang yang dilahirkan kembar pun memiliki perbedaan. Setiap manusia punya perbedaan dalam cara berpikir, pandangan dan keinginan. Pendapat satu dengan yang lain bisa jadi berbeda. Perbedaan diciptakan oleh Tuhan untuk menjadikan dunia lebih indah, penuh dengan warna-warni. Walaupun berbeda, kita adalah satu di dalam Yesus. Kita adalah anggota tubuh Yesus dan Yesus sebagai pemimpin kita. Yesus dapat menggunakan perbedaan yang kita miliki untuk mencapai satu tujuan, yaitu untuk memuliakan namaNya. Mari kita memandang perbedaan sebagai satu keindahan yang Tuhan ciptakan dan kita satukan semuanya untuk melayani Dia.

Have a nice day !

Gunakan tombol "Tell A Friend" untuk membagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.