Tuesday, June 23, 2009

Diskusi Pelajaran Sekolah Sabat "Komunitas"

Hari Sabat 20 Juni 2009, jemaat memasuki jam pelajaran sekolah sabat. Tiap-tiap Unit Kerja Sekolah Sabat (UKSS) memulai diskusi pelajaran Sekolah Sabat. Di UKSS Kemang Pratama 1, 3 dan Rawa Lumbu, Bapak Jeff Eman memimpin diskusi pelajaran yang berjudul “Komunitas”. Bapak Jeff memulai dengan kisah pendirian menara Babel. Mereka ingin membentuk masyarakat di satu tempat. Hal ini bertentangan dengan yang Tuhan kehendaki. Tuhan menghendaki manusia itu pergi ke segala penjuru bumi. Jamesson Silitonga menambahkan bahwa itu berarti Tuhan menginginkan manusia sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial maka sepatutnya kita berbaur dengan komunitas dimana kita berada. Di dalam komunitas itu kita perlu memperhatikan satu dengan yang lain. Bapak Hendra Tampubolon mengatakan komunitas itu baik selama Tuhan menjadi pemimpin dalam perkumpulan itu. Ibu Tina Wira sepakat dengan apa yang Bapak Hendra katakan, seraya menambahkan agar kita dapat membagikan kasih Yesus dimana kita berada. Bapak Willy Wuisan menambahkan bahwa kita harus menjaga kesatuan dalam komunitas, memperhatikan yang lemah, dan tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain. Sifat ekslusif harus dihindarkan agar komunitas tetap bersatu. Bapak Jeff mengangkat satu diskusi tentang bagaimana kita membaur dengan komunitas lain. Tiap-tiap anggota UKSS memberikan tanggapan secara aktif kepada topik diskusi ini.

Di UKSS Pemuda-Pemudi, Vira Chandra memimpin diskusi. Ada satu pertanyaan menarik yang dilontarkan oleh William, yang berasal dari pertanyaan seorang sahabatnya. Bapak Viertin Tobing menjawab dengan mengatakan bahwa pemilik komunitas kita adalah Tuhan. Allah memiliki tujuan untuk perkumpulan kita. Kita harus setia kepada tujuan itu dan saling bersatu untuk mencapai tujuan yang Allah kehendaki melalui komunitas kita. Kita perlu melayani dengan tulus dalam komunitas yang Tuhan bentuk ini. William, yang berasal dari Filipina ini, memberikan contoh tentang satu komunitas kristen di Filipina yag hanya mementingkan keseragaman dalam komunitas, tapi tidak menonjolkan Yesus dalam kesehariannya, membuat semua menjadi tidak berarti. Bapak Lianto Napitupulu menambahkan bahwa di dalam komunitas ada banyak talenta yang berbeda, Tuhan menginginkan kita menggunakan talenta itu untuk saling melengkapi.

Sementara itu di UKSS Galaxy, Bapak Jerry Manurung yang memimpin diskusi mengatakan agar kita semua boleh menjadi anggota gereja yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dengan kasih Yesus pemimpin kita. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10:10 pagi, diskusi sekolah sabat di tiap-tiap UKSS berakhir dan ditutup dengan doa. Semua penuh dengan sukacita mendapatkan pelajaran yang baik yang dapat diterapkan untuk menjadi anggota komunitas kristiani yang baik sesuai yang Tuhan kehendaki.