Hujan yang baru saja selesai turun di hari Rabu 10 Juni 2009 memberikan kesejukan tersendiri saat jemaat memasuki gereja untuk mengikuti perbaktian Rabu malam. Lagu “Lihatlah Rajamu Datang” dinyanyikan sebagai lagu pembuka. Doa buka dilayangkan oleh Ibu Syuul Sianturi. Bapak Aswin Sugiarto yang memimpin acara kebaktian mengundang Keluarga Sulasta untuk membawakan lagu spesial. Lagu “He Is Able” dinyanyikan dengan merdu, menyaksikan bahwa Allah kita sanggup untuk mengatasi setiap masalah kita. Buku Kerinduan Segala Zaman Bab 15 “Pada Pesta Pernikahan” menjadi bahan renungan yang dibawakan oleh Jamesson Silitonga.
“Yesus bersama muridNya diundang menghadiri pesta pernikahan kaum kerabatNya. Pesta pernikahan sudah berjalan selama 3 hari. Ibu Yesus sudah berada di sana sebelumnya, sementara Yusuf sudah meninggal saat itu. Maria sudah lama menunggu berjumpa Yesus karena sudah 3 bulan lamanya mereka berpisah.”, kata Jamesson mengawali renungan malam ini. “ Maria terlibat aktif dalam memastikan kebutuhan pesta dicukupi selama pesta yang berlangsung beberapa hari. Dan saat itu Maria melihat bahwa anggur tuan rumah sudah habis. Maria percaya Yesus bisa melakukan satu keajaiban dan meminta Yesus untuk melakukannya. “, lanjut Jamesson lagi. Jawaban Yesus “Saat-Ku belum tiba” berarti Yesus berserah penuh kepada tuntunan kehendak Allah Bapa. Bila Allah Bapa menghendaki, maka Yesus siap melakukan mujizat itu. Yesus akhirnya melakukan mujizat merubah air menjadi anggur. Semua orang takjub dengan rasa anggur tersebut. “Apa yang Yesus sediakan dan tawarkan bagi manusia senantiasa terbaik dan bersifat kekal. Persediaan Yesus tidak pernah habis. Jika kita mengalami masalah, jangan datang kepada dunia yang hanya memberi solusi sementara dan berujung kepahitan. Kita harus datang kepada Yesus yang memberikan jawaban yang membawa sukacita bagi kita.”, kata Jamesson memberikan makna peristiwa itu.
Saat Yesus di dunia, Ia mengunjungi pertemuan sosial, seperti pernikahan, dimana nama Allah ditinggikan dan mengakrabkan hubungan manusia satu dengan yang lain. Yesus menemui manusia di tempat kegiatan mereka setiap hari dan memberikan pengalaman rohani yang indah bagi mereka. “Bila kita hendak mencari jiwa untuk datang kepada Allah, kita pergi ke tempat dimana mereka berada, jangkau dan temui mereka, seperti yang dicontohkan oleh Yesus.”, kata Jamesson mengingatkan yang hadir. “Yesus ingin agar dimana kita berada, orang dapat melihat simpati yang kita tunjukkan, suka menolong dan melayani sesama manusia. Kita patut memberikan kebahagiaan dimana kita berada.”, kata Jamesson menyimpulkan renungan yang baik di malam ini.
Memasuki jam kesaksian, Pendeta R.Y. Hutauruk menyaksikan peristiwa di salah satu KPA. Pendeta Hutauruk tengah berdoa sebelum pergi ke KPA, sementara di tempat KPA saudari Diana Sibarani tengah membujuk seseorang untuk datang ke KPA. Orang itu menolak dan kembali pulang ke rumah untuk tidur. Saat tidur, ada perasaan tidak enak dia rasakan. Dia akhirnya datang ke tempat KPA. Kuasa doa yang dilayangkan sanggup mengubah hati orang itu. Pendeta Hutauruk mengusulkan agar kita mendoakan saudara-saudara kita yang tengah belajar firman Tuhan dan KPA-KPA yang tengah berjalan. Usulan doa yang lain adalah beberapa saudara kita yang sakit seperti Tikno, Bapak Sontani Purnama, family of the month Keluarga Errie Soedarmadi, rencana anggota Pathfinder untuk ikut kampore di Malang dan pengobatan gratis yang dilakukan setiap hari Kamis malam di gereja. Setelah itu jemaat membentuk kelompok-kelompok doa untuk mendoakan semua pokok doa yang telah diusulkan. Usai doa kelompok, lagu “Kita Dijamu Oleh Raja” mengakhiri kebaktian malam ini dan Jamesson Silitonga melayangkan doa tutup. Semua jemaat bersukacita di malam perkumpulan doa penuh berkat.