Sunday, June 21, 2009

Peganglah Aku !

Mazmur 73 : 23 “Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.”





Setiap orang tentunya ingin sekali mengalami bagaimana rasanya jatuh cinta. Walaupun cinta terkadang tidak tahu kapan datangnya tetapi seringkali cinta itu bertumbuh karena pandangan pertama dimana seseorang terpikat karena penampilan fisiknya dan biasanya sulit sekali untuk dipadamkan. Seorang teman kuliah saya dulu memiliki seorang anak wanita. Secara fisik anak gadisnya terlihat sempurna, karena selain cantik dia juga berpenampilan menarik dan mempunyai kepribadian yang sederhana. Entah kenapa tiba-tiba saja anak gadisnya ini berubah dalam tingkah lakunya. “Kenapa ya belakangan ini anakku menjadi seorang yang tidak suka menurut, padahal selama ini dia tidak pernah memiliki sikap seperti itu”, katanya mencurahkan isi hatinya pada saya.”Pasti ada penyebab yang membuat dia bersikap seperti itu”, jawab saya padanya. “Dia sedang jatuh cinta dengan seorang pemuda yang saya sudah ketahui adalah seorang pecandu narkoba!”, suaranya meninggi.

“Lalu apa nasehat yang sudah kau katakan padanya?”, tanya saya lagi, “Aku sudah mengatakan apa akibatnya nanti dan aku juga sudah melarang dia untuk tidak meneruskan hubungan mereka, tetapi dia tetap saja pada pendiriannya..!”, jawabnya putus asa. Banyak usaha yang teman saya lakukan setelah itu, antara lain dengan memindahkan anaknya ke kota lain sampai dengan mengawal kemanapun dia pergi. Tetapi cinta ternyata mengalahkan segalanya mereka tetap saja dapat berhubungan malahan hubungan mereka menjadi semakin erat. Sampai akhirnya mereka tidak bisa lagi dihalangi untuk menikah. Setelah menikah, di usia anaknya yang baru 3 bulan suaminya meninggal dunia. Dokter mengatakan bahwa mereka semua terinveksi HIV! Penyesalan sering datang terlambat dan tidak berguna lagi. Anak perempuannya menyadari kesalahan yang sudah dia lakukan dan memohon ampun kepada Tuhan juga kepada kedua orangtua yang sudah dia kecewakan. Dia tidak menyerah begitu saja dengan apa yang ia alami. Ia percaya bahwa Tuhan akan menolong dia untuk bangkit lagi dan menjalani hidup dengan penuh semangat. Dalam sisa hidupnya dia berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan berjanji untuk mengatur langkah hidupnya agar setia di dalam kebenaran Tuhan yang ia kenal sejak kecil.

Ayat renungan kita pada hari ini mengatakan bahwa Tuhan ada di sisi kita dan memegang tangan kita. Di dalam hidup ini boleh jadi ada keputusan yang salah yang sudah kita lakukan. Karena semua telah terjadi, akibat dari keputusan yang salah tidak dapat dihindarkan dan menyesali semua itu tidaklah berguna. Kesalahan mengajarkan kita bahwa kita adalah manusia yang lemah, yang bisa salah dalam bertindak. Kita bersyukur karena Yesus selalu setia di samping kita dan senantiasa memegang tangan kita dengan kasih. Kasih Yesus memudahkan kita untuk mengerti bahwa hidup ini akan kembali berjalan baik jika kita mau menyadari kelemahan kita dan mengakui kelalaian kita kepadaNya. Mari kita berpegang erat tangan Tuhan setiap hari. Kita hadapi kehidupan di masa depan dengan penuh sukacita bersama Tuhan.

Have a nice holiday !