Jam menunjukkan pukul 16:30 sore pada hari Sabat 30 Mei 2009. Acara Pemuda Advent di sore yang cerah itu dimulai. Vira Chandra sebagai pemimpin acara mengajak hadirin untuk menyanyi dan berdoa untuk mengawali acara. Bapak Willy Wuisan membawakan acara dengan judul “Memelihara Hari Sabat Di Pelbagai Belahan Bumi”. Pembahasan ini berkaitan erat dengan kenyataan bahwa tiap belahan bumi memiliki perbedaan waktu dan musim yang sangat mempengaruhi waktu memasuki dan mengakhiri hari Sabat.
“Benua Antartika adalah salah satu benua di dunia yang diliputi es sepanjang waktu. Ada sekitar 600 ribu orang Eskimo di seluruh dunia. Mereka hidup di bagian kutub yang sepanjang waktu ditutupi oleh es. Apakah ada orang Eskimo yang beragama Advent ? Ya, ada orang Eskimo yang beragama Advent.”, papar Pak Willy di awal acara. “Orang Eskimo diberikan kepintaran menghadapi alam yang diliputi es sepanjang waktu. Mereka membuat rumah dari lapisan es yang disebut Iglo. Untuk baju hangat, mereka berburu beruang dan menggunakan kulitnya menjadi jaket yang hangat. Mereka hidup berburu serigala dan menangkap ikan. Orang Eskimo yang mengkonsumsi ikan sebagai makanan terbukti hidup lebih sehat dibandingkan yang memakan daging binatang darat. ”, urai Pak Willy tentang kehidupan orang Eskimo.
Di negara yang memiliki 4 musim seperti Amerika Serikat dan negara lain di Eropa, Asia dan Australia, terbenamnya matahari berbeda dari musim ke musim. Di musim panas, matahari terbenam lebih dari pukul 22:00 malam. Sebaliknya di musim dingin, matahari sudah bersembunyi di ufuk barat pada pukul 16:00 lewat. Sehingga jam memasuki hari Sabat berubah-ubah dari musim ke musim. Namun bagaimana orang-orang Eskimo dan yang lainnya di Kutub Utara memelihara hari Sabat ? Di Kutub Utara, pada bulan April hingga Agustus yang merupakan musim panas, matahari tidak pernah tenggelam selama 24 jam ! Matahari hanya berputar-putar saja dari ujung Timur ke Barat, dan membuat mereka di Kutub Utara mengalami siang hari tanpa henti selama 4 bulan! Gambar matahari sepanjang 24 jam yang difoto secara berkala setiap beberapa jam terlihat di gambar ini. Terlihat posisi matahari yang hanya berputar-putar selama 24 jam.
Sebaliknya, di musim dingin yaitu dari bulan Oktober sampai Februari, mereka tidak pernah melihat matahari sama sekali. Selama 24 jam, hanya malam yang mereka miliki. Tetapi Tuhan Maha Baik. Di malam hari, mereka diberikan terang bintang, bulan dan cahaya aurora. Aurora tampak seperti asap putih besar yang menerangi kegelapan malam di daerah kutub. Sehingga mereka bisa merasakan terang yang cukup di sepanjang kegelapan malam selama 4 bulan. Tuhan sungguh ajaib!
Sebelum Pak Willy meneruskan pembicaraan, Army Tampubolon, Sari Silalahi dan Yoan Hutauruk menyanyikan lagu istimewa yang merdu. Salah satu daerah yang menjadi bagian Amerika Serikat adalah Alaska di Kutub Utara. Daerah ini mendapat perhatian khusus dan banyak rumah-rumah dan bangunan modern di bangun di sana dengan bantuan pemerintah Amerika Serikat. Bahkan mobil-mobil pun bisa ditemui di sana. Gereja Advent pun ada dibangun di sana yang bernama North Pole Seventh Day Adventist church. Bagaimana mereka memasuki hari Sabat jika matahari tidak terbenam sepanjang 4 bulan musim panas ? Apa yang mereka buat untuk mengetahui waktu memasuki Sabat jika matahari tidak pernah terbit di sepanjang 4 bulan musim salju? Untuk mengatasi masalah ini, organisasi gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Amerika Utara mengeluarkan petunjuk waktu yang bisa mereka gunakan sepanjang tahun untuk memasuki hari Sabat. Petunjuk dari organisasi ini yang mereka pakai sebagai acuan. Dari buletin gereja yang Pak Willy dapatkan di internet, bisa dilihat jam berapa mereka memasuki hari Sabat. Di buletin tanggal 30 Mei 2009, mereka tutup Sabat pada pukul 23:57 hampir tengah malam. Sedangkan di buletin bulan Desember 2008, tercantum mereka tutup Sabat jam 14:40 siang.
Pak Willy menyimpulkan bahwa di pelbagai negara di dunia, matahari terbenam menjadi patokan untuk memasuki dan mengakhiri hari Sabat. Khusus di daerah kutub, dimana bisa terjadi matahari sepanjang musim panas tanpa terbenam, atau malam tanpa matahari di musim dingin, maka organisasi gereja Advent mengeluarkan petunjuk yang bisa mereka pakai. Pelajaran yang sangat baik buat semua pemuda-pemudi petang itu. Fidella Tambunan membawakan renungan tutup Sabat. Mengacu pada Amsal 19:20,21 Fidella mengajak semua untuk menyerahkan rancangan dan rencana kita kepada Tuhan karena Tuhan memiliki rancangan yang terbaik bagi kita semua. Kita diajak untuk mendengarkan didikan Tuhan setiap hari. Doa tutup sabat dilayangkan oleh Fidella. Setelah itu semua membuat lingkaran besar dan mengucapkan “Selamat Minggu Bekerja ! Selamat Bermain ! Selamat Belajar ! Tuhan Memberkati ! Amin !”.