Anak laki-laki saya yang tertua memiliki kegemaran mengoleksi mobil-mobilan. Dia lakukan ini sejak dia masih kecil. Sekarang walaupun sudah duduk di bangku kuliah, dia masih terus mengoleksi dan merawat mobilannya yang dipajang di lemari. Kebetulan saya juga memiliki kegemaran yang sama, hanya saja yang saya koleksi adalah perangko dan post card. Secara rutin saya menyisihkan waktu untuk membersihkan dan merawat barang-barang koleksi kami berdua tersebut. Saya merasa perlu untuk memastikan bahwa tidak ada debu atau serangga yang menggangu. Kegemaran ini memang memerlukan perhatian dan ketekunan yang rutin. Walau terkadang terpikir juga bahwa kegemaran ini cukup merepotkan saya, sehingga kebebasan saya terganggu. Secara tidak langsung benda-benda tersebut mengatur waktu saya.
Saya teringat ketika saya memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Bangkok yang dikenal dengan atraksi gajahnya. Saya sangat terkesan ketika dalam suatu pertunjukan diperlihatkan kepintaran yang menakjubkan dari gajah-gajah yang tampil. Di sana dipertontonkan bagaimana seekor gajah memiliki penurutan yang luar biasa. Pergelangan kakinya diikat hanya dengan rantai kecil, tetapi mereka sama sekali tidak memberontak. “Gajah sebesar itu kalau mengamuk pasti saja rantai yang ada di kakinya akan terlepas dan bisa bebas melarikan diri !”, kata saya kepada teman yang ada di samping ”Betul juga katamu ya…, tetapi kenapa gajah itu tetap saja patuh dan menuruti perintah pelatihnya ya?”, teman saya balik bertanya. Karena penasaran saya sempatkan untuk bertemu pelatih gajah “Pak, bagaimana cara melatihnya sehingga gajah ini sangat menurut kepada bapak?”, tanya saya kepada pelatih gajah yang tengah beristirahat. ”Oh, gajah ini kami pelihara dari bayi. Setiap hari kami mengikatnya dengan rantai besar yang dipaku di tanah dengan kuat. Ketika kami perlakukan seperti itu, gajah-gajah ini marah dan berusaha untuk melepaskan diri. Tetapi usaha mereka sia-sia, hingga akhirnya mereka bosan dan tidak mencoba-coba lagi”, jawab pelatih menjelaskan pada saya. “Berarti gajah-gajah itu menyangka jika sudah diikat maka mereka tidak akan pernah berhasil lepas ya pak…”, kata saya menyimpulkan. ”Betul sekali bu…!”, jawab pak pelatih dengan tersenyum ramah.
Ayat renungan kita hari ini mengatakan bahwa Kristus sudah memerdekakan kita sehingga kita tidak perlu lagi dikenakan kuk perhambaan. Di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang mungkin terlihat sederhana tetapi dapat membuat kita menjadi terikat, baik dari segi waktu, perhatian dan tenaga kita. Padahal mungkin hal-hal itu tidak membawa sukacita bagi kita dan bagi orang lain. Kita merasa tidak bisa lepas dari belenggu hal-hal seperti itu, padahal sesungguhnya semua itu tidak lagi memiliki kuasa untuk mengendalikan hidup kita. Yesus telah membebaskan kita dari belenggu dosa. Dosa tidak lagi memiliki kuasa untuk mengikat kita. Bila kita membiarkan Yesus mengendalikan hidup kita setiap hari, maka hidup kita akan penuh dengan sukacita. Mari kita mengisi hari-hari dengan penuh sukacita bersama Yesus.
Have a good day !