Friday, June 26, 2009

Nikodemus

Kebaktian Rabu malam 24 Juni 2009 di gereja Kemang Pratama kali ini agak lain dari biasanya. Memang pada saat yang sama tengah berlangsung KKR Pemuda Wilayah 4 di gereja Jakasampurna. Kebaktian tetap berjalan tepat waktu. Pukul 19:30 Viastati memulai acara dengan mengundang jemaat bernyanyi dari Lagu Sion nomor 67, “Skarang Ku Pulang” dan dilanjutkan dengan doa pembukaan yang dilayangkan oleh Ibu Tina Wira. Lagu pujian malam ini dibawakan oleh Bapak Gilbert Sinaga yang diambil dari lagu yang berjudul “Hitung Satu-satu Berkatmu”. Pembahasan malam ini dibawakan oleh Bapak Mulana Simanjuntak yang diambil dari buku “Kerinduan Segala Zaman” pasal 17 yang berjudul “Nikodemus”. Nikodemus merupakan salah satu Sanhedrin. Sanhedrin (bahasa Ibrani: סנהדרין; bahasa Yunani: συνέδριον,[1] synedrion) adalah dewan dari 23 hakim yang ditunjuk di setiap kota di Tanah Israel.[2] Sanhedrin Agung adalah pengadilan tertinggi Israel kuno, dengan jumlah anggota sebesar 71 orang. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sanhedrin). Mereka adalah orang-orang yang terbaik dari bangsa Israel kuno. Sanhedrin pada saat ini seperti senator di Amerika Serikat atau anggota DPR di Indonesia.

Anggota-anggota Sanhedrin sangat fanatik terhadap agama. Mereka percaya bahwa seseorang diselamatkan karena memelihara hukum Taurat. Mereka menuruti hukum secara lahiriah dan bukan hati, tanpa filosofi. Mereka juga tidak menyambut Yesus. Namun Nikodemus, seorang Sanhedrin, mau datang mencari Yesus walaupun ia datang diam-diam pada malam hari. Dia mau berdialog dengan Yesus. Nikodemus adalah sesorang yang ingin mencari kebenaran. Pada waktu Yesus mengatakan, “harus dilahirkan kembali” Nikodemus mau mengajukan pertanyaan karena dia tidak mengerti apa yang Yesus maksudkan. Yesus mau Nikodemus berubah dan bertobat. Bukan sekedar pembaharuan rohani, dan pengetahuan secara teori, namun pembaharuan total. Pembaharuan dalam tabiat, yang merupakan pekerjaan Roh Kudus.

Yesus menginginkan penurutan, sama seperti ular tembaga yang dibuat oleh Musa untuk menyembuhkan bangsa Israel. Bukan ular tembaga yang menyembuhkan, namun penurutan untuk melihat ular tembaga itulah yang menyelamatkan bangsa Israel. Begitu juga dengan kita. Kita dituntut dalam penurutan, bukan secara lahiriah dan teori saja, namun penurutan total dalam tabiat. Oleh iman kita menerima rahmat Allah dan keselamatan datang dari Yesus. Kita tidak dapat bertobat dan berubah tanpa bantuan dari Roh Kudus. Ketika kita bertobat, maka oleh iman, Roh Kudus akan memberikan kehidupan baru. Mintalah kepada Roh Kudus dan pandanglah pada Yesus, itulah keselamatan yang sebenarnya. Bapak Mulana mengakhiri renungan yang baik pada malam ini.

Pada jam kesaksian, Bapak Gilbert Sinaga mengucapkan syukur pada Tuhan karena dikaruniai seorang putra pada tanggal 18 Juni 2009, dan anak serta ibunya dalam keadaan sehat. Kemudian jemaat membentuk kelompok 4-6 orang untuk melakukan doa syafaat. Pokok-pokok doa yang dilayangkan adalah KPA yang diselenggarakan, Family of the month - keluarga ibu Eri, rencana renovasi rumah bapak Mulana Simanjuntak, KKR yang sedang berlangsung, Bapak George Pelaupessy yang menurun kesehatannya, Bapak Karamoy yang sakit, wabah flu babi di Filipina – tempat sebagian anak-anak anggota jemaat bersekolah, rencana keberangkatan Pathfinder dan Pembina ke perkemahan di Malang, dan Family of the month keluarga Ibu Eri – khususnya suami dan anak-anak – yang siap dibaptis. Setelah doa syafaat, jemaat menutup kebaktian Rabu malam ini dengan menyanyikan “Bila Klak Bebas dari Kerjaku”, dan doa penutup dilayangkan oleh Bapak Mulana Simanjuntak.