Hari Sabat 11 Juli 2009, Tuhan memberkati dengan sinar matahari yang cerah memberikan sukacita bagi jemaat yang tengah berbakti. Beberapa tamu-tamu yang hadir bersama jemaat Kemang Pratama telah siap untuk mendengarkan firman di jam khotbah. Sebuah cerita untuk anak-anak dibawakan oleh Ibu Dahlia Hutauruk yang memberikan pelajaran agar anak-anak selalu bersukacita dan menunjukkan wajah yang segar seperti tomat. Ibu Dahlia meminta Junior Tampubolon untuk membaca Mazmur 37:4 yang mengajak anak-anak untuk selalu bergembira di dalam Tuhan. Usai mendapatkan berkat melalui cerita, anak-anak kembali ke bangku orang tua masing-masing.
Sebuah lagu berjudul “God’s Gonna Set This World On Fire” dinyanyikan oleh Paduan Suara Pemuda-Pemudi. Lagu yang dinyanyikan dengan penuh sukacita menggambarkan bahwa satu saat dunia akan binasa. Dan kita akan diangkat ke surga, duduk makan bersama Tuhan dan menikmati sukacita yang kekal. Tidak ada lagi yang lapar atau dahaga. Lagu ini menyiapkan jemaat untuk mendengarkan firman Tuhan berjudul "Allah Adalah Jurumudi Kita" yang dibawakan oleh Pendeta R.Y. Hutauruk. “Tuhan memiliki rancangan yang baik bagi manusia dan memberikan hari yang penuh harapan.”, kata Pendeta Hutauruk mengawali khotbahnya dengan membaca ayat dalam Yeremia 29 ayat 11. “Ada tiga orang nabi yang bertanya kepada Tuhan, karena mereka melihat orang yang tidak taat kepada Tuhan sepertinya hidup mereka penuh dengan kemujuran. Yeremia menanyakan itu kepada Tuhan. Lalu Habakuk menanyakan kenapa orang fasik mengepung orang benar, sepertinya keadilan itu sudah terbalik. Maleakhi juga menanyakan hal yang kurang lebih sama kepada Tuhan.”, kata Pendeta Hutauruk menjelaskan.
“Terkadang kita sebagai manusia mempertanyakan hal-hal yang tidak sanggup kita pikirkan. Sering kita ingin tahu hal-hal yang tidak dapat kita pahami. Padahal sesungguhnya hal-hal yang tersembunyi adalah bagian Allah dan hal-hal yang terbuka adalah bagian kita sebagai manusia ciptaan Allah. Manusia sering depresi dan tertekan karena sering bergantung kepada pikiran sendiri daripada bergantung kepada Allah.”, lanjut Pendeta Hutauruk. 1 Petrus 3 : 12 menunjukkan bahwa mata Tuhan tertuju kepada orang benar dan menentang orang yang berbuat jahat. Ayat ini secara tegas mengungkapkan bahwa Tuhan tidak melupakan orang yang benar. Lalu kenapa ada penderitaan dan kesulitan bagi orang-orang benar? “Pada saat ketiga kawan Daniel dimasukkan ke dalam dapur api, mereka tidak luput dari kesulitan. Tetapi Tuhan meluputkan mereka dari api yang panas. Demikian juga kita tidak luput dari kesulitan, tapi Tuhan tidak akan membiarkan kita hancur dalam kesulitan. Melalui tantangan dan kesukaran yang datang, kita akan belajar cara menghadapinya. Tuhan akan melindungi kita tepat pada waktunya.”, urai Pendeta Hutauruk kepada yang hadir. Di akhir khotbahnya Pendeta Hutauruk mengajak jemaat untuk lebih percaya kepada firman Tuhan daripada mengandalkan logika pikiran manusia, karena Tuhan selalu memberikan pengharapan yang kekal bagi umatNya. Allah adalah Jurumudi kita, yang akan membawa kita melalui semua tantangan dengan aman. Doa berkat dilayangkan oleh Pendeta Hutauruk mengakhiri kebaktian penuh berkat di Sabat yang indah ini.