Friday, July 03, 2009

Patut Juga Ia Bertambah-tambah

Kebaktian Rabu malam 1 Juli 2009 dimulai pukul 19:30. Sebagian anggota jemaat, khususnya remaja, tengah mengikuti kampore di Malang, sehingga kehadiran berkurang dari biasanya. Pendeta Richard Y. Hutauruk memimpin acara dengan mengundang jemaat menyanyikan Lagu Sion nomor 234, “Dengar Malaikat Nyanyi”, sebagai lagu pembukaan. Doa dilayangkan oleh William Banu. Keluarga Pendeta Hutauruk membawakan lagu istimewa yang berjudul “Pada Jam Ku Berdoa”. Renungan kebaktian Rabu Malam ini dibawakan oleh Bapak Aswin Sugiarto, yang mengambil pembahasan dari buku Kerinduan Segala Zaman pasal 18 yang berjudul “Patut juga Ia Bertambah-tambah”.

Renungan malam ini menceritakan tentang tanggapan Yohanes Pembaptis terhadap Yesus. Yohanes Pembaptis adalah seorang yang sangat terkenal pada waktu itu. Ia mempunyai banyak pengikut. Ia bisa saja menggalang dukungan untuk dirinya sendiri, namun bukan itu yang dia lakukan. Ia mau mengalihkan perhatian orang-orang kepada Yesus – sebagai Juru Selamat. Ketika murid-murid Yohanes merasa gurunya tersaingi oleh popularitas Yesus, mereka berusaha melakukan provokasi kepada Yohanes. Namun Yohanes tidak mengindahkan perkataan murid-muridnya. Ia tidak ingin merintangi kemajuan pekabaran Injil. Dia mengatakan bahwa dia bukan Kristus, melainkan pesuruh yang diutus untuk mendahului Yesus Kristus. Ia menyatakan dirinya sebagai sahabat yang bertindak sebagai pesuruh antara dua sejoli yang bertunangan, menyediakan jalan untuk pernikahan. Katanya: “Demikianpun kesukaanku telah sempurnalah. Patut juga Ia bertambah-tambah, tapi aku akan berkurang-kurang.”

Ketika tiba saatnya, pekerjaannya diambil oleh Yesus, keberhasilan pekerjaan Yesus disambut gembira oleh Yohanes, karena Yohanes sudah berhasil mempersiapkan jalan untukYesus. Lain halnya dengan para murid Yohanes. Mereka tidak mengerti akan pekerjaan Yohanes, sehingga mereka merasa cemburu dan kecewa. Penyakit pada murid-murid Yohanes masih ada sampai sekarang. Allah memanggil seseorang untuk melakukan pekerjaan tertentu. Setelah pekerjaan itu dilakukannya, sejauh yang sanggup dilakukannya, Tuhan membawa orang-orang lain untuk melakukannya lebih jauh lagi. Pekerjaan Allah hendaknya jangan memakai peta dan ukuran manusia. Kadang-kadang Tuhan akan menggunakan alat-alat yang lain yang dapat melaksanakan maksud-Nya dengan sebaik-baiknya. Berbahagialah mereka yang sudi bila dirinya direndahkan, dengan berkata seperti Yohanes Pembaptis, “Patut juga Ia bertambah-tambah, tetapi aku ini akan berkurang-kurang”.

Usai renungan pada malam ini, Pendeta Hutauruk memberikan kesaksian tentang seorang bapak yang tengah bergumul mendidik anaknya. Beberapa permintaan doa disampaikan dan jemaat membentuk beberapa kelompok doa. Nama-nama yang tengah belajar alkitab, beberapa anggota jemaat yang tengah sakit dan dalam perawatan, mereka yang sedang mengikuti kampore di Malang, Family of the Month, dan masing-masing keluarga, semua didoakan dalam kelompok doa malam ini. Acara ditutup dengan menyanyi bersama. Bapak Aswin melayangkan doa tutup pada malam kebaktian yang penuh berkat ini.