Saturday, July 11, 2009

Malaikat Tak Bersayap

Mazmur 34 : 8 ”Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.”








Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas, terus terang cita-cita untuk melanjutkan ke perguruan tinggi seakan jauh dari bayangan, karena kemampuan ekonomi yang terbatas. Saya juga tidak sampai hati menambah beban ibu yang sudah berjuang keras membesarkan kami sejak ayah meninggal. Namun tanpa disangka, suatu hari seorang hamba Tuhan berkebangsaan Amerika yang bekerja sebagai pendeta sekaligus pilot misionari mendatangi saya. ”Kamu mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi !”, katanya sambil tersenyum kepada saya, ”Tapi pak..., bagaimana mungkin saya mendapatkan bantuan seperti itu? Rasanya saya tidak membuat pengajuan kemana pun untuk mendapat beasiswa...”, jawab saya terheran-heran. ”Kamu tidak perlu bingung, semua ini merupakan jawaban atas doa dan ketekunanmu dalam menuntut ilmu.”, jawabnya kembali. ”Kita berterima kasih sekali atas bantuan yang bapak telah tawarkan. Tapi mohon maaf pak, untuk berkuliah itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Bukan hanya biaya sekolah saja, tetapi tentunya juga memerlukan biaya transport agar bisa tiba di sana”, kata ibu saya agak kebingungan. ”Ibu tidak perlu khawatir, seluruh biaya yang diperlukan termasuk biaya transport dari kota ini menuju tempat tinggal di kota tempat berkuliah nanti kami jamin. Semuanya akan kami tanggung!”, katanya dengan nada yang tulus kepada kami berdua yang terkejut bercampur senang mendengarnya. Saat itu juga saya merasakan Tuhan telah mengirim seorang malaikat penolong bagi saya.

Saya teringat dengan sebuah ilustrasi yang mengisahkan tentang seorang bayi yang masih berada di dalam kandungan, dia begitu ketakutan terhadap banyak hal yang harus dia hadapi bila dia terlahir ke dunia ini. Sang calon bayi mempertanyakan satu persatu kepada Tuhan, siapa yang akan menolongnya, siapa yang akan membantu belajar dan banyak hal lagi yang harus dia hadapi dalam dunia nanti. Dalam kisah itu Tuhan selalu menjawab setiap pertanyaan dengan kalimat : ”Malaikatmu akan menolong engkau.” Sampai pada suatu saat ketika waktunya sang bayi lahir, dia bertanya lagi kepada Tuhan dengan suara ketakutan ”Tuhan, bolehkah aku tahu nama malaikatku?”. Maka Tuhan menjawab, ”Engkau cukup menyebutnya ibu.”

Ayat kita hari ini mengatakan bahwa Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Sungguh suatu janji yang menguatkan akan perlindungan Tuhan yang ajaib melalui malaikat-malaikatNya. Kita percaya Tuhan juga telah mengirimkan ibu-ibu yang baik sebagai malaikat-malaikat yang menjadi penolong dan pelindung bagi anak-anaknya. Bahkan Tuhan juga mengirimkan malaikat-malaikat tak bersayap lainnya bagi anak-anakNya. Malaikat itu bisa dalam wujud seorang sahabat, bahkan orang asing yang tidak dikenal sekalipun yang datang menolong atau meluputkan kita dari bahaya dan kesukaran.

May we receive His wonderful blessings today !