Tuesday, July 07, 2009

Jangan Menyerah

2 Timotius 4 : 7-8 ”Aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya, tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya”

Saya pernah berkuliah di sebuah universitas yang terletak di bawah sebuah gunung yang cukup tinggi. Mendaki gunung dekat kampus adalah sebuah kegiatan rutin yang biasanya diadakan setiap tahun ajaran baru. Pendakian diadakan pada malam hari, targetnya menyaksikan matahari terbit dari puncak gunung tersebut. Sebagai mahasiswa baru saya tertantang untuk ikut dalam pendakian, walaupun seumur hidup belum pernah mendaki gunung. Pada awalnya, saya masih menikmati perjalanan tersebut, namun lama kelamaan, ketika stamina mulai menurun, ditambah dinginnya malam yang menusuk karena hujan yang turun, saya berkali-kali hampir menyerah dan ingin berbalik arah. Teman-teman yang kuat sudah berada jauh di depan, rombongan lain ada juga yang tertinggal di belakang bahkan mungkin kembali ke kampus.

Teman-teman yang dekat dengan saya memberi semangat ” Ayo sedikit lagi, jangan menyerah, kita hampir tiba, kamu pasti bisa, kita mau lihat matahari terbit” Kalimat itu berkali-kali disebutkan, setiap kali mereka melihat saya kelelahan, dan hampir menyerah. Secara bergantian teman yang lebih kuat menarik tangan saya. Saya jadi bersemangat lagi. Dan akhirnya pada suatu saat mereka berteriak ” Nah, kita sudah sampai, arahkan pandanganmu ke timur ya, sebentar lagi matahari terbit” Memang benar, sambil melonjorkan kaki, saya arahkan pandangan saya ke ufuk timur dan ketika sedikit demi sedikit matahari mulai terbit , seluruh keletihan saya lenyap oleh menyaksikan indahnya matahari terbit dari atas puncak gunung yang dicapai dengan begitu susah payah. Sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan.

Perjalanan kita menuju ke negeri yang dijanjikan Tuhan juga bukanlah perjalanan yang mudah. Ketika beban berat datang menimpa, kaki terasa begitu penat, dan hampir-hampir tidak sanggup untuk melangkah lagi, kita bisa saja tergoda untuk menyerah. Namun, kita harus tetap maju untuk mencapai tujuan akhir perjalanan kita, agar sampai di tujuan akhir dan dapat menyaksikan kemuliaan Tuhan. Peran teman-teman seperjalanan menuju tanah perjanjian sangatlah penting. Teman yang menguatkan, yang menghibur, yang memberi semangat, menopang serta menarik kita untuk terus maju dan tidak menyerah oleh situasi apapun.

Apabila kita setia sampai akhir, sebagaimana ayat kita pagi ini, kitapun akan dapat mengatakan ” Aku telah mengakiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya, tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya”.

Have a good day !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.