Sunday, July 05, 2009

Tuhan Peduli

Yakobus 5:13 “Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!”





Siang itu matahari bersinar terik menyengat kepala. Kalau bukan karena sesuatu yang sangat penting, rasanya enggan sekali untuk keluar rumah. Setelah menempuh perjalanan akhirnya saya tiba di salah satu kantor instansi pemerintah, suasana di dalam hiruk pikuk sekali. Bergegas saya masuk ke dalam untuk mengambil nomor antrian. Betapa terkejutnya saya mendapat nomor antrian sekitar lima ratusan ! Segera saya dekati salah seorang petugas, ingin tahu kira-kira jam berapa saya mendapat giliran ”Kelihatannya dokumen ibu sudah lengkap, jadi ibu tidak perlu mengantri di sini. Serahkan saja ini ke kantor kami yang lain tidak jauh dari sini. Sebaiknya ibu naik mobil angkutan umum saja, jadi tidak report harus balik arah.”, katanya menyarankan. Saya pikir itu ide yang bagus, urusan bisa saya selesaikan lebih cepat .”Terimakasih ya pak untuk sarannya.”, kata saya. Segera saya naiki sebuah angkot yang lewat. Di dalamnya ada seorang ibu beserta anaknya yang masih kecil, kami sama-sama tersenyum. Tidak lama kemudian naiklah dua orang pengamen dengan tato yang memenuhi tangan dan wajah yang tidak bersahabat. Terus terang saya merasa takut. Di dalam hati saya berdoa “Tuhan tolong jaga saya!” Pengamen itu menyanyi asal-asalan saja dan selesai menyanyi dia berkata dengan nada mengamcam,“Bagi uangnya dong!”. Uang Rp 1.000,- yang sudah saya siapkan untuk membayar angkot langsung saya berikan kepadanya. Tetapi ibu di depan saya tidak punya uang kecil, saya lihat dia memegang uang 10 ribu sehingga dia hanya diam saja. “Bagi uangnya dong !”,katanya lagi memaksa kepada ibu itu. ”Maaf, saya tidak ada uang.”, kata ibu itu. “Kenapa enggak ada ? Siapin dong dari tadi!”, jawabnya dengan kasar. Untunglah mobil ini berhenti di sebuah lampu merah dan kebetulan sekali ada polisi yang berdiri tepat di sebelah mobil dan memperhatikan ke dalam mobil. Karena salah tingkah, akhirnya pengamen itu keluar turun.

Leganya hati ini bukan kepalang. “Terimakasih Tuhan karena perlindungan mu pada kami!”, doa saya. “Cari uang kok begitu ya, saya sebenarnya lagi pusing sekali sekarang…”, kata ibu tadi mencairkan ketegangan yang baru lewat. “Kenapa ibu bicara seperti itu”, tanya saya. “Ibu saya sedang sakit parah terkena kanker. Saya hanya bisa membantu dengan tenaga saya. Untunglah masih ada kakak yang bisa membantu pengobatan ibu, biaya pengobatannya sangat besar!”, katanya dengan wajah sedih. “Ibu harus rajin berdoa dan serahkan kepada Tuhan, karena hanya Dialah yang bisa membantu kita.”, jawab saya “Terimakasih ya sudah mengingatkan saya. Memang sudah lama saya tidak sembahyang…, habis bingung apa yang mau diminta dari Tuhan. Sepertinya semua sudah menemui jalan buntu!”, jawabnya polos. “Ibu berdoa saja sesuai isi hati ibu, nanti ibu akan mendapat ketenangan dan kekuatan. Tuhan itu Maha Kuasa, dia tahu apa yang baik buat kita.”, kata saya lagi yang disambut dengan anggukan pasti dari ibu tadi. “ Ngomong-ngomong mohon maaf ya bu, saya sudah sampai dan harus turun sekarang. Semoga Tuhan memberkati ibu”, jawab saya sambil pamit.

Ayat renungan kita hari ini mengatakan agar kita selalu berdoa, bila kita menghadapi kesulitan dan penderitaan. Ada banyak jenis penderitaan dan kesusahan yang kita hadapi setiap hari. Jenis kesusahan yang kita hadapi masing-masing sangat beragam dari hari ke hari. Mulai dari penyakit yang tidak kunjung sembuh, kesulitan keuangan, masalah rumah tangga, kehilangan pekerjaan, mendidik anak, dan masih banyak lagi. Tingkat kesulitannya pun beraneka, mulai dari yang kita dapat atasi sendiri, kita perlu bantuan sahabat untuk menolong kita, hingga pada penderitaan yang kelihatannya sudah menemui jalan buntu dan kelihatannya tidak dapat ditolong lagi. Dengan berdoa berarti kita menyerahkan semua situasi yang kita hadapi, problema yang kita tanggung, kekhawatiran kita, pergumulan kita, keraguan kita, semua kita serahkan kepada Tuhan. Kita memiliki Allah yang peduli kepada semua kesusahan dan penderitaan kita. Tuhan rindu untuk menolong kita, mengangkat beban kita, dan memberikan kita kesanggupan menghadapi semua penderitaan. Mari kita datang kepada Tuhan setiap hari dan menerima kedamaian dalam hidup kita.

Have a great break !