Hari Sabat 4 Juli 2009, jemaat tengah bersiap memasuki jam kebaktian khotbah. Suasana terasa agak berbeda dari biasanya. Sebagian remaja anggota Pathfinder Kemang Pratama dan orang tua tengah mengikuti Kampore Pathfinder di Coban Rondo Malang. Ibu Naomi Tobing membawakan cerita untuk anak-anak yang berjudul Raja Ahab dan Izebel. Anak-anak mendengarkan dengan tekun kisah yang diceritakan dengan baik ini. Usai cerita, anak-anak kembali ke tempat duduk orang tua masing-masing. Bapak Munas Tambunan menyanyikan sebuah lagu istimewa “Hati Yesus Penuh”. Sebuah lagu yang indah yang dinyanyikan dengan merdu, mengajak jemaat untuk merenungkan bahwa Yesus senantiasa membuka hati-Nya untuk menerima keluh kesah kita. Jemaat disiapkan untuk mendengarkan khotbah dari Bapak Wilson Tobing, salah seorang ketua jemaat Kemang Pratama.
Bapak Wilson membawakan khotbah yang berjudul “Jalan Kaki vs. Naik Kuda” yang merujuk kepada ayat inti Yeremia 12:5 dan ayat sahut-sahutan Yeremia 12 : 14-17. Kita sering membaca dalam Alkitab bagaimana Allah mengijinkan ujian kepada umat-umatNya. Bahkan dalam kehidupan kita saat ini pun Allah mengijinkan ujian menimpa kita. Ny. Ellen G. White menuliskan dalam tulisan Roh Nubuat tentang Gideon yang mengalami ujian dari Tuhan. Gideon hidup dalam jaman dimana Allah memilih hakim, orang yang terbaik di pandangan Tuhan dan yang memiliki kredibiltas baik dan pantas bagi bangsa Israel. Pada saat Gideon diangkat menjadi hakim, mereka dihadapkan kepada bangsa Midian. Ada 32.000 orang disiapkan untuk mengalahkan bangsa Midian. Tapi Tuhan memberikan ujian. Dari ujian ini, ternyata hanya 300 orang atau kurang dari 1% yang lolos ujian dan diajak mengalahkan bangsa Midian. Allah yang memimpin peperangan, Gideon beserta orang pilihan hanya menjalankan. Penurutan Gideon kepada Tuhan yang dipadukan dengan pimpinan Tuhan, membawa kemenangan bagi bangsa Israel saat itu.
Banyak lagi hamba Tuhan yang mengalami ujian dan terbukti, bila mereka menurut dan Allah memimpin, maka mereka akan mencapai kemenangan. Daniel menghadapi ujian-ujian yang Allah berikan dalam hal kesetiaan kepada Tuhan. Daniel bekerja sama dengan Tuhan dan kemenangan diperolehnya. Kembali kepada ayat inti Yeremia 12 : 5 yang mengatakan bila kita telah dibuat lelah dalam perlombaan lari dengan manusia, bagaimana mungkin kita dapat menang bila kita berlomba dengan kuda. Ujian-ujian yang kita hadapi dari waktu ke waktu adalah untuk mempersiapkan kita untuk menjadi pemenang di dalam ujian yang berat satu saat nanti di akhir jaman. Lukas 21 : 16 mengatakan bahwa satu saat nanti banyak yang akan menentang kita saat kita mempertahankan kebenaran Allah. Banyak orang yang akan menentang dan membenci kita karena mempertahankan nama Tuhan. Kita mesti bersyukur atas ujian-ujian yang kita hadapi saat ini. Semua ujian-ujian yang Allah ijinkan menimpa kita saat ini, adalah satu ujian yang menolong kita untuk terus bertumbuh dalam iman kepadaNya. Sehingga bila saatnya tiba, ujian akhir menimpa kita, kita semua telah siap untuk bertahan dalam kebenaran dan menjadi pemenang seperti Gideon, Daniel dan hamba-hamba Tuhan lainnya. Puji Tuhan untuk firman yang baik pada Sabat ini. Bapak Wilson melayangkan doa tutup di kebaktian Sabat ini.