Ulangan 8 : 2 “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”
Walaupun kami masih terbilang baru tinggal di negara orang lain, tetapi kami ingin sekali menikmati masa liburan sekolah saat itu. Setelah mencari berbagai informasi maka kami putuskan untuk berlibur di pantai Timur dari tempat kami tinggal. “Kalau melihat posisi di peta, kelihatannya ada jalan alternatif untuk menuju ke sana ya ma…”, kata saya kepada istri. “Bagaimana kalau kita lewat jalan utama yang biasa saja pa, lewat jalan tol. Walau sedikit harus memutar ke arah Utara tetapi kita bisa menyusuri pantai, jadi kita bisa sekalian menikmati pemandangan yang ada.”, kata istri saya memberi ide. “Oke, kalau begitu kita coba saja usulan mama.”, kata saya menyetujui. Sepanjang perjalanan kami merasa kagum dengan pemandangan yang ada di sepanjang sisi jalan. Tetapi tidak demikian dengan anak kami. “Iiihhh pa, jalannya ngeri banget ! Di sebelah kiri ada jurang yang sangat dalam, takut jatuh nih pa…!!”, suaranya terdengar ketakutan. “Jangan takut ya sayang…, tadi kan kita sudah berdoa. Pasti Tuhan akan melindungi kita.”, nasehat saya ke pada si kecil sambil tetap berkonsentrasi mengemudi di jalan yang memang perlu ekstra hati-hati ini. “Tapi seram pa…! Kalau kita jatuh ke situ kita pasti mati deh pa…!”, jawabnya lagi dengan wajah yang masih ketakutan. “Lebih baik kamu jangan melihat ke bawah sana. Lihat saja ke arah laut, pemandangannya bagus loh!”, jawab saya mencoba untuk menenangkannya.
Akhirnya kami tiba di tempat tujuan dengan selamat. Tetapi ketika saat liburan berakhir, kami mulai bingung menentukan jalan mana yang akan kami tempuh. “Mama setuju nggak jika kita pulang mencoba jalan yang lain saja, karena papa rasa perjalanan yang kita tempuh waktu ke tempat ini terlalu panjang.”, kata saya menawarkan,”Mama sih setuju saja pa. Kemarin mama perhatikan kita menghabiskan waktu 6 jam loh untuk tiba di sini.”, jelas istri saya lagi. ”Lagian jalannya seram banget pa! Aku takut kalau lewat situ lagi”, si kecil ikutan bicara. “Baiklah, kita coba jalan yang lain. Kali ini kita bisa menikmati pemandangan gunung di sisi jalan kita.”, kata saya kepada anak dan istri. Setelah beberapa saat kami menikmati perjalanan, kami mulai merasa khawatir karena ternyata jalannya kecil dan berkelok-kelok. “Pa, kok jalannya jadi menyempit ya? Lagi pula sepi sekali…, kalau mobil kita mogok siapa yang bisa tolong nanti?”, kata si kecil yang mulai cemas. “Adek tidak usah takut, kita pasti tiba dengan selamat karena Tuhan yang jaga kita. Sekarang adek berdoa saja ya…”, kata saya membujuk si kecil. Ternyata perjalanan yang kami tempuh memakan waktu yang sama seperti ketika kami pergi, karena jalannya kecil,berkelok-kelok juga disertai kabut sehingga mobil harus dijalankan perlahan. “Ternyata selain waktunya lama, capenya juga sama ya ma…!”, kata saya. “Tapi ada yang lain kok pa…, pemandangan yang kita nikmati berbeda.”,sahut istri saya. “Mama betul sekali, yang penting kita bersyukur bisa tiba kembali di rumah dengan selamat karena pimpinan Tuhan pada kita semua.
Ayat renungan kita pada hari ini mengingatkan bahwa Tuhan memiliki maksud yang baik untuk setiap jalan hidup yang kita lewati. Kita masing-masing menempuh jalan-jalan kehidupan yang berbeda. Terkadang kita merasa kaget dan tidak nyaman ketika kita melihat jalan hidup yang kita lewati tidak sesuai dengan harapan kita. Kita mulai mengeluh dan membandingkan hal-hal yang tidak menyenangkan dengan yang lain, yang membuat kita jadi bersungut-sungut dalam menjalani kehidupan. Jalan yang Tuhan tawarkan untuk kita lewati tidak selamanya indah menurut pikiran manusia, namun itulah jalan yang benar. Jalan yang Tuhan sediakan terkadang berliku, sempit dan berduri. Namun Tuhan memberikan banyak berkat melalui jalan itu. Berkat kesabaran, berkat kebijaksanaan, berkat kerendahan hati dan memupuk sikap untuk selalu bergantung dan percaya kepada Tuhan selagi kita melalui jalan itu. Dan yang terbesar dari semuanya, melalui jalan itu Tuhan mengarahkan kita untuk tiba dengan selamat di kerajaan surga. Marilah kita menempuh jalan yang Tuhan kehendaki dengan sukacita!
Have a good day !
Gunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini untuk membagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.