Hari Senin 29 Juni 2009, pukul 6:00 pagi kami sudah bangun. Sinar matahari pagi menyinari kota Solo dengan semarak. Kita segera mandi dan makan pagi. Kami ingin cepat-cepat kembali melanjutkan perjalanan hari ini. Kami pun pamit dengan keluarga Erry seraya mengucap terima kasih untuk kebaikan hati mereka menerima kami bermalam. Perlahan kami mulai meninggalkan kota Solo. Lama perjalanan dari Solo ke Malang kira- kira 9 jam. Walaupun terasa lama, dan melelahkan, kami berusaha untuk tetap ceria dengan bermain tebak-tebakan di dalam mobil. Kami yang hanya duduk di dalam mobil merasa lelah, apalagi kakak Pembina yang menyetir mobil. Perjalan terasa sangat panjang sekali, seakan kami tidak pernah akan sampai. Akhirnya di sore hari kami tiba di kota Malang dan menyempatkan berkunjung ke Sekolah Advent Malang. Kami sangat bangga akan bangunan sekolahnya, penataan yang baik, dan terlihat bagus. Kami tidak mau kehilangan kesempatan untuk berfoto. Klik..! Klik..!
Usai kami berfoto di dalam dan di luar sekolah, Bapak Yonathan datang menjemput kami. Keluarga Yonathan dengan anak-anak mereka Stefani dan Herbert sebelumnya adalah anggota di jemaat Kemang Pratama. Tidak lama setelahnya, kami sampai di rumah keluarga Yonathan. Kami akan menginap satu malam di rumah mereka. Kebetulan jarak tempat berkemah di Coban Rondo tidak jauh dari kediaman keluarga Yonathan. Kami disambut oleh Ibu Yonathan dengan ramah. Kami pun segera mandi dan makan malam bersama. Kami menikmati rawon, makanan khas di Jawa Timur. Makan rawon terasa sangat pas dengan suasana yang dingin di kota Malang. Karena kelelahan selama perjalanan, kami semua bergegas tidur.
Hari Selasa pagi 30 Juni, kami bangun cepat-cepat, mandi dan sarapan pagi. Setelah pamit kepada keluarga Yonathan, mobil-mobil yang membawa kami melaju pergi ke lokasi perkemahan di daerah wisata Coban Rondo. Kami berpikir bahwa pastilah kami peserta pertama dari DKI Jakarta yang sampai di lokasi perkemahan, mengingat kebanyakan peserta dari DKI berangkat dari Jakarta pada hari Senin. Tapi setelah kami tiba di Coban Rondo, kami terkejut karena sudah banyak peserta dari DKI Jakarta yang sudah lebih dulu tiba di sana seperti rombongan Pathfinder dari jemaat Tebet, Bekasi, dan lain-lain. Kami berjalan ke tenda panitia dan menanyakan lokasi tenda gereja Kemang Pratama. Setelah diberitahu kami berjalan ke lokasi yang ditunjuk panitia. Setiba di kavling yang ditunjukkan, ternyata luas kavling tenda tersebut tidak memadai dibandingkan dengan jumlah tenda kami. Setelah kami memberitahu hal itu, panitia memberikan kavling yang lebih besar. Sayang sekali teman kami Raissa tubuhnya belum pulih. Dia harus meninggalkan kemah, dan beristirahat di rumah sepupunya yang kebetulan tinggal tidak jauh dari lokasi perkemahan.
Setelah tenda dibawa ke lokasi, kami bekerjasama mendirikan tenda. Para Pembina turut membantu kami mendirikan tenda. Jam menunjukkan pukul 3:00 sore, saatnya untuk mengikuti upacara pembukaan kampore. Kami meninggalkan lokasi, walaupun tenda belum sepenuhnya berdiri tegak. Pendeta K.R. Sagala, Direktur Pemuda Advent Uni Indonesia Kawasan Barat membuka secara resmi Kampore Pathfinder 2009 yang bertema "Courage To Stand" ini dengan memukul gong. Kami turut bangga karena Pathfinder dari Kemang Pratama ikut serta menyemarakkan jalannya acara pembukaan kampore ini. Ada Stella Simanjuntak yang menari Bali. Juga ada pasangan abang none Betawi yaitu Friska dan Timothy Purnama, serta Hana Silalahi dan Malvin Simanjuntak. Acara pembukaan kampore terlihat sangat meriah, diawali oleh atraksi Reog Ponorogo. Tampak Pendeta Yobbie D. Yabut SSD Youth Director, menikmati atraksi Reog ini. Setelah kampore Pathfinder dibuka secara resmi, kami kembali ke lokasi perkemahan untuk makan sore bersama. Sehabis makan, kami mengikuti beberapa rangkaian acara. Pada malam hari kami mengikuti kebaktian malam yang dilanjutkan dengan malam budaya yang dibawakan oleh berbagai kontingen. Di awal acara kami menyaksikan kontingen Jawa Barat membawa acara budaya berupa tari-tarian, drama, nyanyian, dan lainnya. Semua acara berlangsung dengan meriah. Tidak terasa malam sudah cukup larut, kami bergegas kembali ke dalam tenda untuk beristirahat. Uuaaahhh…kami sudah mengantuk sekali ! Good night…! Besok dilanjut lagi ceritanya ya…!