Saturday, July 11, 2009

Diskusi "Mengalami Firman Hidup"

Hari Jumat 10 Juli 2009, acara kebaktian Vesper baru saja usai pukul 20:30 malam. Setelah jemaat bersalaman di halaman gereja, para pemimpin diskusi Sekolah Sabat kembali masuk ke dalam gereja untuk mengikuti persekutuan pemimpin diskusi Sekolah Sabat. Persekutuan ini menyatukan hal-hal yang perlu disampaikan oleh pemimpin diskusi di UKSS masing-masing di jam pelajaran Sekolah Sabat. Bapak Aswin Sugiarto mengingatkan agar persekutuan bisa selesai pada pukul 21:00. Bapak Ramlan Sormin melayangkan doa buka. Pembahasan pelajaran Sekolah Sabat yang berjudul “Mengalami Firman Hidup” dipimpin oleh Bapak Christian Siboro. Ada 4 hal yang perlu diingat oleh pemimpin diskusi dari pelajaran ini yaitu : Apakah kita memiliki pengalaman bersama Yesus, apakah kita rindu untuk tiba di surga untuk memperoleh hidup yang kekal, apakah kita memiliki persekutuan yang erat dengan sesama kita manusia, dan apakah kita merasakan sukacita yang sempurna.

Pendeta R.Y. Hutauruk menambahkan bahwa pelajaran ini meneguhkan Yesus sebagai Firman yang Hidup dan Yesus adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi seperti yang tersebut dalam Yohanes 1:1. Kita harus berhati-hati dengan pelbagai paham yang meragukan akan Yesus. Lebih lanjut Bapak Christian mengatakan bila kita telah mengalami bersekutu dengan Allah, maka sepatutnya kita menunjukkan persekutuan dengan sesama kita. Karena itulah yang sepatutnya menjadi sukacita bagi kita semua, seperti yang dialami oleh Yohanes. Ibu Dahlia Hutauruk menyaksikan bagaimana bersekutu dengan Allah melalui pencobaan dan ujian yang kita hadapi. Ujian dan cobaan membawa kita untuk lebih berserah dan dekat dengan Allah. Ujian membawa kita menikmati pengalaman bersekutu dengan Allah. Ada seorang yang dikenal oleh Ibu Dahlia, dia bersukacita bila ujian datang karena melalui itu dia dapat bersekutu dengan Allah.

Bapak Ramlan Sormin menyampaikan bagaimana persekutuan bisa dipraktekkan dengan cara menyisihkan waktu untuk mendengarkan keluhan sesama dan berdoa bersama. Bapak Ramlan mencontohkan beberapa gereja yang telah menerapkan jam persekutuan atau fellowship diantara dua atau tiga orang dan mengusulkan hal ini bisa diterapkan. Jam persekutuan ini dirasakan membawa manfaat untuk saling memberi perhatian, menguatkan dan menyaksikan pimpinan Tuhan kepada masing-masing. Bapak Willy Wuisan setuju dengan pendapat itu dan mengusulkan agar kita mencoba jam persekutuan lebih banyak di kebaktian Rabu malam atau Vesper. Pendeta Hutauruk, Bapak Christian dan Bapak Munas Tambunan menilai ini hal yang baik dan positif untuk meningkatkan persekutuan dalam jemaat. Tepat pukul 21:00, Bapak Aswin mengajak kita untuk mengakhiri diskusi yang baik pada malam ini. Doa tutup dilayangkan oleh Vira Chandra. Semua pemimpin diskusi pulang dengan penuh sukacita dan siap untuk memimpin pelajaran di UKSS masing-masing pada hari Sabat 11 Juli 2009 ini.