Hari Jumat 17 Juli 2009, jam menunjukkan pukul 19:30. Bapak Ricky Tambunan memimpin acara kebaktian Vesper dan mengundang jemaat yang hadir untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Ajaiblah Yesus, Juru Slamat-ku” yang diambil dari lagu sion nomor 151. Setelah Jamesson Silitonga melayangkan doa pembukaan, UKSS Galaxi membawakan lagu pujian yang berjudul “Kami Masyurkan”. Pembicara renungan Vesper kali ini adalah bapak Willy Wuisan, yang membahas “Fakta Mujizat Tuhan”.
Renungan ini membahas tentang pembuktian mujizat Tuhan kepada Musa dan bani Israel waktu menyeberangi Laut Merah. Gambar-gambar yang lengkap dan semua informasi di tampilkan pada layar, sehingga semua yang hadir dapat lebih mengetahui dan memahami penjelasan dari pembicara. Di dalam Alkitab, kita telah membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menyeberang laut Merah dengan dipimpin oleh Nabi Musa. Dalam cerita itu, laut merah, oleh kehendak Allah, telah dibelah, sehingga bangsa Israel dapat menyeberanginya. Dan, ketika bangsa Mesir, dengan segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, yang mengejar bangsa Israel, melintas di tengah laut yang telah terbelah itu, maka TUHAN berkata kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda” (Keluaran 14:26). Maka Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau (Keluaran 15:4).
Menurut para arkeolog, lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba . Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi Mesir dan 900 meter di sisi tanah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (tanda panah) kedalamannya mencapai 1.500 meter. Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 menit atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 menit atau 6 derajat. Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1.800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.
Kita dapat membayangkan betapa besarnya gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1.800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah di dalam Alkitab berjumlah ratusan ribuan kaum lelaki, belum termasuk kaum wanita dan anak-anak. (Menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam). Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam ! Sungguh luar biasa, Allah Maha Besar !
Pada akhir tahun 1988 silam, seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah.Menurutnya, ini mungkin merupakan bangkai kereta tempur Firaun yang tenggelam di laut tersebut saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya bani Israel. Diantara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Firaun sang raja. Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas. Menurut pengakuan Wyatt, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.
Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Firaun yang tenggelam di laut Merah. Dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan, ditemukan, memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3.500 tahun silam, dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.
Penemuan ini semua, membuktikan kuasa Tuhan yang ajaib. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan begitu besar kuasa-Nya. Semua penemuan ini dapat menguatkan kita akan kebenaran Alkitab. Kebatian Vesper ditutup dengan menyanyikan lagu “Jadilah Tuhan” dan dilanjutkan dengan doa tutup yang dilayangkan oleh Bapak Willy Wuisan. Setelah jemaat bersalaman dengan pembicara, maka dilanjutkan dengan membentuk lingkaran di depan gereja. Sambil berpegangan tangan, semua mengatakan : “Selamat Sabat, Selamat Sabat, Selamat Sabat, Tuhan Memberkati, Haleluyah, Amin.”