Kebanyakan orang merasa perlu untuk mengingat hari-hari penting dalam hidupnya seperti: hari kelahiran, hari jadian untuk pasangan muda-mudi yang sedang berpacaran, hari pertama memasuki pekerjaan, hari ketika mendapatkan promosi, hari pernikahan, dan lain sebagainya. Tidak sedikit orang yang membuat perayaan dalam bentuk pesta syukuran baik dalam skala kecil maupun besar, mengundang para sahabat, kerabat dan handai taulan bahkan keluarga untuk mengadakan jamuan makan siang maupun malam tepat di hari ulang tahun kelahiran maupun ulang tahun pernikahan teristimewa ketika ulang tahun pernikahan emas dan lain sebagainya. Demikian pentingnya untuk mengingat tanggal atau hari bersejarah bagi beberapa pribadi dan keluarga hingga mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk merayakannya sebagai pertanda sukacita atas kebaikan Tuhan bagi diri mereka.
Malam itu saya sedang asyik membaca bagian Alkitab yang terdapat di dalam 1 Samuel 7:3-12 yang menceritakan bagaimana nabi Samuel meminta kepada seluruh bangsa Israel untuk berbalik kepada Allah yang telah menunjukkan kasih setia-Nya kepada mereka dan mengingat hari di mana Allah memberikan kelepasan dari tanah Mesir memasuki tanah Kanaan serta berbalik setia kepada-Nya sepanjang masa. Pikiran saya tiba-tiba terbayang kepada satu hari di mana manusia secara umumnya tidak hiraukan dan bukan menganggap sebagai hari yang penting, yakni hari ketika saya menerima ‘baptisan’ sebagai wujud deklarasi iman saya kepada Yesus. Bagaikan sedang menonton film yang sedang diputar, jelas dalam ingatanku perubahan perjalanan hidup saya sejak saat itu, walaupun hanya tempat saya dibaptiskan dan siapa yang membaptiskan yang saya ingat namun tanggal ketika saya dibaptiskan saya tidak mengingatnya sama sekali.
“Terima kasih ya Allah, sungguh Engkau baik bagi hidupku. Terlalu banyak keajaiban pemeliharaan tangan Tuhan yang saya terima sejak deklarasi iman hingga kini Engkau telah memberikan seorang isteri dan mengaruniakan tiga orang anak yakni putra dan putri sebagai buah hati dalam keluargaku. Sungguh aku lalai untuk mengingat hari ketika aku dilahirkan secara rohani, namun Engkau tak pernah lalai untuk mengingatku dalam hidupku setiap hari’, doa ini terucap dari bibirku sebagai wujud kekaguman atas kebaikan dan keagungan Allah yang telah menciptakanku. Ingatlah hari itu dan berdiri dalam kekaguman dari kasih karunia-Nya yang menakjubkan dan itu akan terus mengalirkan rasa syukur dalam hati anda. Adakah saudara mengingat dan merayakan hari di mana Tuhan telah melepaskan kita dari kuasa DOSA dan menjadi ciptaan baru dalam YESUS? Eben-Haezer, “Sampai di sini Tuhan menolong kita”, kata Samuel sambil mengambil sebuah batu yang dijadikan sebagai batu peringatan atas kasih Tuhan, semoga saudara dan saya setiap hari mengingat pertolongan Tuhan setiap hari terjadi dalam hidup kita. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: