“Selamat malam kawan, apa kabarmu dan ke mana aja selama ini?” tanyaku kepada salah seorang rekan kerja di perusahaan sebelumnya di awal sebuah percakapan lewat telepon. “Hei … Pak, kabar baik-baik aja nih”, jawabnya. “Bapak selama dua hari berturut-turut aku teleponin terus tapi gak diangkat-angkat, ku pikir bapak lagi sibuk atau memang udah gak mau angkat teleponku lagi kali”, lanjutnya bercerita. “Ah .. kapan itu? Masa gak ada informasi panggilan tak terjawab sih di layar teleponku? Aku juga waktu itu telepon ke semua nomor teleponmu yang ada, tapi gak elu angkat-angkat. Eh … aku telepon kawan kita Doni, katanya elu lagi sakit”, jawabku menerangkan kepadanya.
“Gimana nih perkembangan sekarang? Ada info baru apa yang gua mau denger malam ini?’ tanyaku melanjutkan pembicaraan kami. “Oh iya nih Pak, mantan anak buah bapak kabarnya mau mengundurkan diri dari perusahaan”, demikian seterusnya ia menceritakan secara detail tentang salah seorang tim kerja saya di perusahaan sebelumnya. “Apa bapak gak denger beritanya? Apa dia gak ada cerita sama bapak?” tanyanya mengkonfirmasikan informasi tersebut sudah saya ketahui atau tidak. “Ferdy, aku gak tau info itu dan aku gak pernah komunikasi sama dia udah sejak lama, sama kalian aja aku selalu komunikasi”, jawabku menegaskan.
Ferdy menceritakan kepada saya bagaimana rekan kerja yang ia sebutkan itu berbeda sikapnya sejak ia dipercayakan untuk menggantikan posisi saya sebelumnya di perusahaan itu. “Padahal dia naik jabatan jadi Manager di perusahaan kan karna bapak yang mempromosikan dia. Sebelum bapak masuk jabatannya kan masih Supervisor, bisa berubah gitu pak ya? Lupa kacang akan kulitnya”, demikian ia bercerita detail. Saya hanya katakan kepadanya bahwa itulah sifat hakiki seorang manusia yang bisa berubah sewaktu-waktu, dari yang jahat menjadi baik dan sebaliknya. Kita pun bisa jadi demikian. Apa yang menjadi harapan saya bagi diri saya sendiri adalah hendaknya saya berubah menjadi orang yang lebih rendah hati, menyadari segala sesuatu yang baik saya terima saat ini adalah atas seijin Allah dan tetap bersikap baik terhadap sesama manusia, entah sehebat apapun kelak karir saya, ekonomi keluarga saya atau apapun pencapaian saya. Ketika kita melihat orang lain berubah sikap kepada kita, jangan kita kecewa dan bersahabatlah dengan Kristus, sebab Ia tidak pernah berubah sama seperti kepercayaan Ayub yang tidak berubah setia kepada Allah bahkan ketika keadaan terburuk sekalipun menimpa dirinya dan ia mendapatkan pertolongan dan berkat khusus dari Allah di akhir segala penderitaannya. Allah yang tak pernah berubah itu kiranya bersama kita hari ini. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: