Pagi itu kami bergerak ke luar rumah pukul enam lewat tiga puluh lima menit menuju ke sekolah. Seperti biasanya, saya harus mengantarkan anak-anak ke sekolah terlebih dahulu sebelum berangkat ke kantor. Banyak hal yang membuat hati saya tertawa dalam hati mendengarkan topik percakapan di antara anak-anak kami setiap pagi, mulai dari obrolan tentang pelajaran sekolah mereka, mengenai lagu-lagu sekular yang lagi ngetop sampai kepada obrolan umum lainnya.
Sementara mobil yang kami tumpangi bergerak maju beberapa ratus meter jauhnya, anak kami yang bungsu tiba-tiba berkata, “Eh … kirain itu si BB (nama panggilan sehari-hari), ternyata bukan. Kasihan loh Papi, si BB itu.” “Emangnya kenapa dia Nak?” tanyaku penasaran. “Dia itu sekarang udah yatim piatu. Papanya udah meninggal beberapa tahun lalu, eh .. sekarang Mamanya baru saja meninggal tanggal 3 Januari yang lalu”, lanjutnya bercerita. “Emangnya sakit apa mamanya, Nak? Udah tua mamanya?” tanyaku ingin tahu cerita itu lebih detail. “Mamanya masih muda, Papi. Trus hari itu persis jam tiga pagi mamanya bangun lalu ke kamar mandi. Gak tau gimana ceritanya, mamanya terjatuh di kamar mandi, gak ada yang nolongin karna masih pagi, yah akhirnya meninggal deh”, demikian anak saya menguraikan jalan ceritanya.
“Aduh, sedih banget ya. Kasihan banget temenmu itu nak. Adek harus baik sama BB ya, nak! Karna dia sudah yatim piatu, bahkan kalau perlu kita harus tolong dia. Gimana ntar dia sekolah, siapa yang menanggung jawabi dia kelak?” nasehat saya kepada anak-anak kami pagi itu. Jujur, dalam hati saya merasa diliputi kesedihan mendengar cerita itu. “Mengapa Allah mengijinkan hal itu terjadi? Sementara anak-anakku masih lengkap memiliki seorang ayah dan ibu, tapi kenapa untuk BB yang masih duduk di bangku SD, Allah mengijinkan ujian terberat dan kesedihan menimpa dirinya? Aku bertanya terus dalam hati sambil berdoa dan mempercayai Allah pasti tidak akan meninggalkan BB beserta kakak maupun adiknya sama seperti Allah telah melindungi hamba-hamba-Nya terdahulu di dalam bacaan Alkitab. Banyak hal yang membuat kita terheran-heran bahkan bertanya dalam hati tentang segala peristiwa yang menimpa hidup kita teristimewa penderitaan yang menimpa. Saudaraku, mari kita pegang janji Allah melalui ayat roti pagi hari ini, biarkan Allah menjalankan segala rencana-Nya dalam hidup kita, pasti kita dilindungi dan dipeliharakan-Nya. Jadilah kuat dan semangat dalam menjalani hidup ini. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: