Rasul Paulus pun mengatakan di dalam Filipi 3:13 ”... tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Ayat ini menasehatkan supaya kita jangan menancapkan cita-cita kita berdasarkan pengalaman kegagalan di masa yang lalu, tetapi tancapkanlah cita-cita kita berdasarkan pengharapan yang gemilang di masa yang akan datang. Ikuti rencana Tuhan dan jangan menyerah karena keterbatasan kita. Pandanglah ke garis finish dan jangan menghitung-hitung berapa banyak lagi rintangan yang harus di lalui. Percayalah kepada imanmu, ragukanlah kekuatiranmu. Sebab Yesus pernah janjikan di dalam Markus 9:23, ”Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.” Prinsip ini Yesus tekankan kembali saat peristiwa dimana Yesus menyembuhkan orang buta dalam Matius 9:29, Yesus berfirman, ”Jadilah kepadamu menurut imanmu.”
Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan, janji yang sama juga diberikan kepada kita pada saat ini. Anda pasti mampu melakukannya, asalkan anda percaya. Sikap mental seperti ini perlu diperkembang oleh setiap orang. Sebab hanya dengan demikian kita dapat mengatasi segala kekurangan kita. Umat-umat Tuhan sudah banyak yang berhasil mencobanya dan saya yakin kita pun dapat melakukannya. Tuhan sering mengizinkan penderitaan menimpa kita sebagai ujian hidup. Tetapi ketahuilah, bahwa ujian hidup selalu bersifat membangun dan bukan menghancurkan. Problema boleh jadi merugikan kita secara materi, tetapi sebaliknya menguntungkan kita secara perkembangan tabiat. Oleh sebab itu, apabila saudara dirundung problema, janganlah berputus-asa. Sebagaimana bintik-bintik air hujan berasal dari awan yang kelabu, demikian pun pertolongan dari surga setia mendampingi kita pada saat hidup kita yang paling suram.
Saudara-saudara, pengharapan bagi orang yang tidak mengenal Tuhan adalah kemewahan dan kepelisiran duniawi. Itulah kenyataan yang tertinggi dari segala-galanya bagi mereka. Tetapi pengharapan bagi orang yang mengenal Tuhan adalah kebangkitan dan kehidupan yang kekal, yang harus dengan tabah menghadapi realitas kesusahan penindasan di dunia ini. Perbedaan orang mengandalkan diri sendiri dengan orang yang mengandalkan Tuhan jelas sangat kontras. KRISIS ATAUPUN PROBLEM MERUPAKAN MASALAH TERBESAR BAGI ORANG YANG BERSANDAR PADA DIRI SENDIRI. TETAPI KRISIS ROHANI MERUPAKAN PROBLEMA TERPENTING BAGI ORANG YANG PERCAYA KEPADA TUHAN. Oleh sebab itu saudara-saudara, apabila kesulitan dan penderitaan menimpa kehidupan kita di masa yang lalu, marilah kita tetap mengandalkan Tuhan dalam hidup kita dan jangan pernah menyerah. Tuhan berjanji kepada kita di dalam Matius 24:13 ” Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Dan pesan yang sama diulangi oleh Tuhan melalui Yohanes kekasih dalam Wahyu 2:10 ”Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Kiranya dengan pertolongan Tuhan, kita semua dapat menjadi manusia-manusia yang pantang menyerah dan menjadi manusia-manusia yang sukses dalam perjuangan hidup di dunia ini dan sukses juga di dalam perjalanan menuju ke surga. Inilah doa dan pengharapan kita bersama. Kami atas nama keluarga Pdt. R.Y. Hutauruk, mengucapkan ”Selamat Tahun Baru!” Marilah kita saling mengampuni satu sama lain. Terima kasih.
Pdt. R.Y. Hutauruk – Gembala Jemaat Kemang Pratama