“Allah ingin agar kita tidak seperti orang Farisi. Allah tidak mau kita hanya beragama untuk diri kita sendiri. Tuhan ingin agar semua talenta yang telah diberikan kepada kita dapat digunakan dengan penuh ketekunan dan kerajinan untuk mengabarkan keselamatan Allah. Tuhan ingin agar kita menggunakan talenta kita untuk memberikan pelayanan dalam perbuatan kasih yang dapat menjangkau jiwa-jiwa untuk datang kepada Tuhan.”, jelas Ibu Dahlia lagi kepada semua jemaat dan tamu yang hadir di Sabat pagi ini. “Sebenarnya Allah bisa memakai apa saja yang ada di alam ini untuk memajukan pekerjaannya. Bahkan Tuhan dapat menggunakan batu–batu sekali pun untuk berbicara kepada manusia. Tetapi Allah ingin kita yang melakukan pekerjaan untuk mengabarkan keselamatan ini, karena pada saat kita melakukannya maka iman kita akan bertumbuh. Bila kita sudah melakukan pekabaran pada orang lain maka kita akan memiliki sebuah nyanyian kemenangan yang akan dinyanyikan pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali. Untuk itu, marilah kita giat dalam melakukan kegiatan pelayanan kita untuk Tuhan. Itulah yang Allah inginkan untuk kita lakukan.”, kata Ibu Dahlia menyimpulkan dorongan PP pada Sabat ini.
If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Thursday, December 10, 2009
Jangan Seperti Orang Farisi
Hari Sabat 5 Desember 2009, cuaca pagi di seputar kompleks Kemang Pratama cukup cerah. Di dalam gereja, jemaat tengah bersiap mendengarkan dorongan Pelayanan Perorangan (PP) yang dibawakan oleh Ibu Dahlia Hutauruk. “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.”, ucap Ibu Dahlia mengutip ayat dalam kitab Lukas 11 : 24 di awal. “Sebagai orang kristen, kita tidak cukup hanya secara lahiriah saja. Yesus mengatakan bahwa orang Farisi tidak akan selamat. Mengapa ? Karena orang Farisi hanya beragama untuk dirinya sendiri. Mereka tidak mengabarkan tentang keselamatan kepada orang lain. Mereka merasa diri mereka paling benar dan suci di hadapan Tuhan. Mereka tidak ingin ada orang yang lebih baik dari mereka. Bahkan mereka merasa tidak ada yang lebih suci dari kepercayaan yang mereka anut.”, tutur Ibu Dahlia lebih lanjut.