Kami baru saja diminta menjalankan tugas baru di suatu kota kecil. “Waduh ma, di sini dingin sekali. Adek enggak tahan loh ma!”, si kecil tiba-tiba berbicara di tengah perjalanan. Kami sudah berada di wilayah kota tujuan. “Adek benar juga. Bagaimana ini pa ? Si adek kan memang alergi dengan cuaca dingin. Padahal cuaca di sini akan dingin terus menerus…”, kata saya kepada suami dengan khawatir. “Kita serahkan saja ked tangan Tuhan ma. Bukankah Tuhan tahu seberapa besar kemampuan dan keadaan kesehatan anak kita ?”, jawabnya dengan tenang, sambil terus menyetir mobil. Saya mengangguk, namun tetap berpikir tentang anak kami ini. Tidak lama kemudian kami tiba dan segera mengeluarkan barang-barang yang kami bawa. Di hari kedua ketika saya sedang membereskan barang-barang yang kami bawa anak kami datang menghampiri saya. “ Mama…! Ayo kita ke dokter ! Nafasku terasa sesak !”, kata si kecil dengan wajah yang terlihat lemah. “Sesak sekali ya nak?”, tanya saya memastikan. Dia hanya mengangguk mengiyakan. Segera saya dan suami membawa dia ke rumah sakit.
“Aaahh…, ternyata apa yang saya khawatirkan benar-benar terjadi sekarang...”, ucap saya dalam hati sambil berusaha menenangkan anak saya. Tiba di rumah sakit, dokter melakukan pemeriksaan, “Anak ibu menderita alergi. Dia tidak tahan dengan udara yang dingin dan lembab.”, jelas dokter kepada kami. “Lalu apa yang harus saya lakukan dok ? Karena daerah kita di sini kan selalu bercuca dingin…’, tanya saya mencoba mendapatkan jalan keluar. “Kita coba berikan dia terapi tiga kali dalam seminggu. Lalu, ibu harus membawa dia berenang. Dan ini, ada obat yang harus diminum. Saya rasa kita coba dulu cara ini. Kalau memang tidak berhasil, terpaksa ibu harus kembali ke Jakarta. Karena itu berarti anak ibu memang sangat tidak tahan dengan cuaca di sini.”, ujar dokter pada kami. “Terimakasih dokter atas sarannya. Kami akan lakukan semua.”, jawab saya sambil pamit untuk pulang. Hari-hari kedepan dengan tekun kami lakukan apa yang disarankan dokter. Tahun berganti tahun kesehatan anak kami semakin membaik. Akhirnya di benar-benar terbebas dari alergi dan asma. Kekawatiran saya terlampaui, Tuhan mempunyai rencana yang baik untuk kami sekeluarga. Di tempat yang dingin dan berhawa sejuk ini,yang tadinya menjadi ketakutan untuk saya, sekarang berubah menjadi tempat yang dipilih Tuhan untuk menyembuhkan anak kami.