Di pagi hari Minggu itu, semua meja dan peralatan sudah tersusun dengan rapih. Di bagian depan di halaman rumput telah terpasang tenda warna biru sejak hari Jumat. Di sana sudah ada meja penerima tamu dan bagian pendaftaran yang dipimpin oleh Ibu Gladys Maringka dengan staff-nya. Semua tamu harus mendapat nomor urut dan kartu “Medical Report”. Bagi tamu lama yang sudah terdaftar, tinggal mencari kartu yang sudah tersusun rapih di meja tersebut. Tahap berikutnya adalah ke bagian mengukur berat dan tinggi badan. Tamu yang sudah mendapat nomor, akan dipanggil oleh Edward dan Hotman Mangunsong.
Di sela sela kesibukan itu Dr. Pintoko dari Rumah Sakit Advent Bandung memberikan sedikit penjelasan singkat tentang penyakit jantung dengan permasalahannya. Ada waktu tanya-jawab diberikan oleh Dr. Pintoko yang dimanfaatkan oleh tamu-tamu yang hadir, khususnya mereka yang pernah mengalami gangguan jantung. Semua penjelasan diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh setiap orang yang hadir pagi itu. Usai penjelasan tentang penyakit jantung, Bapak Siboro melanjutkan dengan penjelasan tentang khasiat arang. Bapak Siboro yang datang dari Bandung membawa contoh arang yang sudah siap di bagikan kepada tamu.
Sementara itu proses pemeriksaan tetap berjalan. Usai berat dan tinggi badan dicatat, kartu Medical Report diserahkan ke bagian pengukuran tekanan darah yang dikoordinir oleh Ibu Stefani Sinaga dan Ibu Elin Sulasta. Bagi mereka yang berumur 40 tahun ke atas, pos ini akan mengirim tamu langsung ke pemeriksaan darah. Bagi yang berumur 40 tahun ke bawah langsung diarahkan ke salah satu dari 4 orang dokter yang bertugas hari itu. Bilamana dokter mememinta tamu yang berusia 40 tahun ke bawah ini untuk memeriksa darah, maka tamu akan kembali ke pos pemeriksaan darah. Setelah tekanan darah dicatat, langkah selanjutnya adalah pemeriksaan darah. Kadar kolesterol, kadar glukosa, kadar trigliserid, dan kadar asam urat semua diukur dan dicatat di sini. Koordinator pos ini adalah Ibu Lince Manurung. Karena pos ini pekerjaannya agak banyak, maka staffnya pun cukup banyak. Ada Darrel Wuisan, Jessica Wuisan, Rerin Tampubolon, Dodi Manurung, dan Sarnita Aruan.
Urutan berikutnya adalah pemeriksaan dokter. Semua kartu yang sudah dicatat dari bagian pemeriksaan darah dan tekanan darah akan diserahkan ke Ibu Yunita Wuisan. Ibu Yunita akan mengarahkan para tamu untuk menghadap dokter yang ada. Untuk tamu yang tidak terlalu berat kondisi kesehatannya akan diarahkan ke dokter umum seperti Dr. Sofie Simanjuntak, Dr. Agustinus Silalahi dan Dr. Yuliana Silalahi. Sedang pasien yang agak berat akan arahkan ke Dr. Pintoko, spesialis jantung. Sambil menunggu panggilan dokter, para tamu dipersilahkan untuk makan bubur kacang hijau, ketan hitam serta roti tawar yang dipersiapkan oleh bagian konsumsi yang dikoordinir oleh Ibu Mieske Tampubolon yang dibantu oleh Ibu Sari Tobing, Ibu Tina Wira, Ibu Odoria Pelaupessy, Ibu Shally Tambunan, Ibu Adeline, Ibu Ona Kore dan Ibu Dahlia Hutauruk.
Setelah dokter memeriksa, tamu akan pergi ke ruang konseling. Ibu Naomi Tobing mengarahkan pasien untuk berbincang-bincang dengan Pendeta R.Y. Hutauruk, Pdtm. Yehezkiel Sababalat, dan Ibu Dahlia Hutahuruk. Di akhir konseling para pasien akan didoakan, yang menyempurnakan tangan dokter dan obat-obatan yang diberikan. Kesembuhan itu berasal dari Tuhan yang memberkati pelayanan gereja ini. Ibu Annie Simanjuntak dan Ibu Lies Purnama sudah siap di bagian obat-obatan. Apa yang ditulis oleh dokter dalam resep akan disiapkan oleh mereka dan diserahkan kepada pasien yang bersangkutan. Seluruh proses pelayanan masyarakat hari Minggu ini berlangsung dengan baik. Tercatat ada 92 orang tamu yang datang, diperiksa dan didoakan hari ini. Mereka pulang dengan membawa obat dan berkat. Semua pelayanan yang ditujukan untuk menunjukkan kebaikan Tuhan kepada sesama telah berjalan dengan baik.