Hari Sabat mereka masih mengikuti kebaktian di gereja, walau pun rasa sakit kerap dirasakan oleh Ibu Lenny. Malamnya mereka kembali ke rumah sakit dan perawat menyatakan baru terjadi pembukaan satu dan untuk yang kedua kalinya mereka harus kembali lagi ke rumah. Hari Minggu siang rasa sakit yang dirasakan Lenny semakin kuat sehingga mereka bergegas kembali ke rumah sakit. Kali ini sudah pembukaan 2 dan Ibu Lenny harus menginap di rumah sakit. Hari Senin 9 November 2009, pada pukul 18:15, anak pertama mereka lahir dengan selamat lewat persalinan normal. Putra yang lahir dengan berat 3,5 kg ini diberi nama Jeremy Ray Silitonga. Jeremy adalah kependekan dari nama ayah-ibunya, yaitu Jamesson dan Martha Lenny, yang berarti Allah akan meninggikan. Sementara Ray artinya terang. Bapak Jamesson berharap agar jemaat mendoakan Jeremy menjadi terang dan ditinggikan oleh Allah, agar bertumbuh dengan sehat, menjadi anak yang takut akan Tuhan dan menurut kepada orangtua. Jeremy adalah cucu yang ke-7 dan cicit yang ke-29 di keluarga besar Silitonga.
Bapak Sontani Purnama membawakan renungan sore ini. Saat seseorang memutuskan untuk menikah maka salah satu tujuan mereka adalah agar memiliki keturunan yang akan menjadikan suasana rumah menjadi lebih semarak. Dalam kitab Kejadian 1:28, Tuhan berfirman agar manusia beranak-cucu dan bertambah banyak. “Memiliki keturunan adalah salah satu perintah Allah. Mencintai anak harus dilakukan tanpa syarat. Bilamana kita mampu untuk mencintai yang kelihatan, maka kita juga akan mempu untuk mencintai Allah kita yang tidak terlihat.”, kata Bapak Sontani. “Seorang anak kecil di dalam ketidakberdayaannya membutuhkan pertolongan dan perlindungan. Orang tua akan mencurahkan kasih sayang kepadanya. Orang tua harus mendidik anak-anaknya agar di masa tuanya mereka tidak menyimpang dari jalan yang benar.”, lanjut Bapak Sontani mengutip ayat dalam Amsal 22:6. “Ibu Musa mendidik dia hingga umur 12 tahun untuk mengenal siapa Allah. Hal ini menjadikan Musa dapat tetap mempertahankan kayakinannya walau ia harus tinggal dalam lingkungan budaya Mesir yang tidak mengenal Allah yang benar. Anak-anak yang sudah Tuhan percayakan kepada masing-masing kita harus kita didik untuk dapat menjadi tiang-tiang gereja.”, ujar Bapak Sontani menekankan pentingnya pendidikan kepada anak. “Di dalam menjalankan tanggung-jawabnya dalam mendidik anak, orang tua patut menjadikan anak-anak sebagai sumber sukacita dan bukan sebagai sumber persungutan. Kita tidak boleh alpa dalam memberikan nasehat kepada anak-anak kita, bahkan nasehat itu harus diulang-ulang pada saat kita memiliki kesempatan kapan saja. Firman Tuhan yang disampaikan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan akan membuat anak-anak tumbuh menjadi orang yang memiliki kasih sayang dan kelembutan juga.”, ucap Bapak Sontani di akhir nasehatnya kepada keluarga Jamesson.
Babak Wilson Tobing melayangkan doa berkat untuk keluarga Jamesson yang sore itu juga ditemani oleh opung dan buyut dari Jeremy. Menutup acara perbaktian, Ibu Yunita mengajak semua yang hadir untuk menyanyikan “Betapalah Eloknya di Rumah Tangga”. Doa tutup dilayangkan oleh Ibu Yulia Silalahi. Sebagai ungkapan rasa kasih dan sukacita jemaat Kemang Pratama atas kelahiran Jeremy, Ibu Ully Tambunan menyampaikan tanda kasih kepada keluarga Jamesson. Atas sukacita yang terjadi ditengah-tengah keluarga Jamesson Silitonga, mereka menyediakan hidangan yang boleh dinikmati bersama oleh semua yang hadir.