“Jam berapa kira-kira teman kita akan datang?”, tanya saya kepada sahabat saya di kantor, “Katanya sih hari ini. Kita lihat saja apakah benar janjinya !”, sahutnya dengan santai. Kami berdua memang sedang menantikan kedatangan teman lama. Kami pernah bekerja bersama di sebuah perusahaan sekitar tujuh tahun yang lalu. Sambil menunggu, kami meneruskan pekerjaan. “Eh, coba lihat! Itu ada mobil yang berhenti di depan kantor. Sepertinya sih sahabat kita itu ya? Tapi kok sekarang gendut ! Potongan rambutnya juga jadi berubah.”,kata saya memberitahu teman di sebelah. “Lah, itu kan tamu yang kita tunggu-tunggu. Ayo kita temui dia !”, ajaknya sambil kami keluar ruang tamu. Layaknya sahabat yang sudah lama tidak bertemu, kami begitu gembira bisa bercakap-cakap kembali. Membuat rasa rindu kami terobati.
“Bagaimana pekerjaan si mas sekarang? Pasti semakin sukses ya…?”, tanya saya di tengah-tengah pembicaraan seru. “Entahlah, rasanya saya bimbang untuk terus tetap bekerja di sana!”, jawabnya pelan. “Loh, bukannya tempat mas bekerja menyenangkan dan usahanya juga berjalan bagus?”, tanya sahabat saya heran. “Banyak hal yang tidak baik dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Mulai dari tidak transparan pada para pegawai, hingga manipulasi lainnya. Kalian tentunya sudah bisa menebak apa yang terjadi jika kita berani untuk menentang sikapnya ! Jadi saya putuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan itu.”, jelasnya dengan mimik yang meyakinkan. “Lalu sekarang mas bekerja di mana ?”,tanya saya ingin tahu. “Ketika keluar dari perusahaan itu, saya belum ada pilihan untuk bekerja di tempat lain. Tetapi saya memang punya usaha kecil-kecilan di rumah dan sejauh ini Tuhan telah memberkati keluarga kami dalam usaha itu.”, katanya sambil tersenyum lebar. Dia lalu menceritakan bagaimana Tuhan memberkati dia dan keluarga hingga sanggup membeli rumah sendiri dan menggunakan sebagian waktunya untuk melayani Tuhan. “ “Saya selalu percaya dengan kuasa Tuhan ! Banyak hal yang baik sudah saya terima. Semua itu adalah berkat dari Dia kepada yang semua yang percaya kepada-Nya !”, tambahnya lagi mengakhiri pembicaraan kami siang itu.
Pagi ini ayat renungan kita mengingatkan bahwa Tuhan yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. Kita setiap hari dihadapkan pada kesibukan dalam bekerja dan beraktifitas. Semua kita lakukan agar mendapatkan kecukupan dalam hidup. Semua orang ingin mencapai sukses dan berhasil. Namun sering keberhasilan itu diakhiri oleh kesusahan dan penderitaan karena mereka tidak mengajak Tuhan untuk memimpin. Hanya semua yang berasal dari Tuhan yang akan membawa sukacita yang sejati. Hanya bila Tuhan yang memimpin, maka kita akan mendapatkan keberhasilan yang membawa kebahagiaan. Keberhasilan yang datang dari dunia akan membawa kesusahan. Sebaliknya, keberhasilan bersama Tuhan akan memberikan kecukupan dan kebahagiaan. Mari kita mengajak Tuhan memimpin semua pekerjaan dan aktifitas kita setiap hari !
Have a good day !
Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.