Thursday, December 17, 2009

Cerita dan Khotbah Istimewa di Sabat Untuk Anak

Hari Sabat 12 Desember 2009, cuaca di luar halaman gereja cukup sejuk. Sepanjang pagi anak-anak sudah mengisi acara kebaktian. Ini adalah hari istimewa, hari Sabat Untuk Anak. Jemaat siap memasuki jam kebaktian khotbah. Kemang Pratama Children Choir menyanyikan sebuah lagu berjudul “As A Deer”. Lagu ini menceritakan bagaimana kerinduan kita untuk bersama Allah seperti seekor rusa yang rindu untuk dipuaskan dahaganya di air yang mengalir. Lagu yang dinyanyikan dengan merdu mengantar semua untuk mendengarkan cerita untuk anak-anak.

Berbeda dari biasanya, cerita kali ini dibawakan oleh anak-anak untuk para sahabatnya. Bukan itu saja, ada empat buah cerita yang telah siap untuk dibagikan kepada anak-anak. Wah…, istimewa sekali ya hari ini untuk anak-anak ! Yang pertama adalah tentang lima roti dan dua ikan. Dave Purnama dengan pakaian khas Timur Tengah datang mendengarkan khotbah yang dibawakan oleh Yesus. Tak lupa dia membawa bekal keranjang makanan berisi 5 roti dan 2 ikan. Saat ribuan orang yang hadir merasa lapar, Dia serahkan pada Yesus apa yang dia miliki dan itu menjadi berkat bagi banyak orang. Dave mengajak semua untuk suka melayani semua orang, terlebih melayani Yesus.

Tiba-tiba terdengar teriakan yang keras dari seorang yang berbadan tinggi besar, memakai topeng dan jubah serta sebuah pedang panjang ada di pinggangnya. Ada Goliath datang dengan sombongnya menantang bangsa Israel untuk maju menghadapi dia. Tidak ada yang berani maju, kecuali seorang anak kecil bernama Daud. Marcel Pelaupessy sebagai Daud menantang Goliath yang diperankan papanya. Bermodalkan sebuah ali-ali yang biasa dia bawa saat mengembalakan domba dan beberapa buah batu kerikil, Daud siap menghadapi Goaliath. Dengan sebuah batu kecil, Goaliath pun roboh. Marcel mengajak kita untuk tidak usah takut menghadapi apa pun bila kita bersama dengan Tuhan.

Sebuah lagu pujian kedua berjudul “No More Nights” dinyanyikan dengan merdu oleh Kemang Pratama Children Choir. Anak-anak yang telah dilatih dengan baik oleh Bapak Joy Silaban menceritakan kepada yang hadir bahwa satu saat nanti kita akan bersama dengan Yesus di tempat yang selalu terang, dan tidak ada malam lagi di sana. Lagu yang menggugah hati yang mendengarkannya untuk terus setia kepada Yesus agar dapat tiba di surga. Junior Tampubolon membawakan cerita ke-tiga tentang nabi Yesaya. Berperan sebagai nabi Yesaya, Junior menyambut pertanyaan Tuhan tentang siapa yang akan Dia utus. “Utuslah aku Tuhan !”, kata Junior di akhir ceritanya. Junior mengajak anak-anak semua untuk mau bekerja bagi Tuhan, menjadi utusan Tuhan dimana pun mereka berada.

Seorang ratu yang cantik dengan sebuah mahkota di kepalanya dan baju kerajaan yang indah masuk ke dalam ruang gereja. Ratu Ester adalah seorang yang taat kepada Tuhan. Dia menceritakan bagaimana Tuhan menggunakan dirinya untuk menjadi penyelamat bagi bangsanya. Chloudya Siboro yang memerankan Ratu Esther menyaksikan bagaimana Tuhan telah memimpin dia melalui kesulitan yang menghadang dan berhasil membawa sukacita bagi banyak orang. Chloudya mengajak anak-anak untuk selalu bergembira bekerja sama dengan Tuhan dalam pekerjaan-Nya. Puji Tuhan ! Empat buah cerita yang diperankan oleh anak-anak ini telah menjadikan hari Sabat Untuk Anak lebih istimewa dan membawa berkat bagi anak-anak semua.

“Aku Ingin Pergi, Utuslah Aku” adalah judul khotbah yang dibawakan oleh Ibu Gladys Maringka pada Sabat ini. “Saat Yesus bersama murid-murid-Nya, sebelum Ia naik kembali ke surga, Yesus berpesan agar mereka pergi memberitakan injil ke seluruh dunia. Kita adalah murid-murid Yesus, maka pesan ini disampaikan juga kepada kita saat ini. Kita patut bekerja sama dengan Allah untuk membawa terang kepada semua orang, agar banyak jiwa yang mengenal kebenaran dan menerima keselamatan dari Tuhan.”, kata Ibu Gladys mengacu kepada ayat inti khtobah yang terdapat dalam kitab Markus 16 : 15. “Yesus memerintahkan agar kita memberitakan tentang kehidupan-Nya kepada seluruh dunia. Hal ini bisa kita mulai dari anak-anak kita. Kita ajarkan anak-anak kita tentang ajaran Yesus, agar mereka menjadi anak-anak yang memegang teguh kebenaran hingga Yesus datang nanti. Di dalam setiap langkah kita dalam mengabarkan kebenaran ini, Yesus akan selalu menyertai kita. Marilah kita giat dalam memberitakan kabar keselamatan kepada keluarga, sahabat dan setiap orang.”, ajak Ibu Gladys mengakhiri khotbah di hari Sabat Untuk Anak ini.