Tuesday, December 01, 2009

Bangunan Kokoh Itu Rubuh

Markus 13 : 8 b "Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru."









“Pagi ini kita mau pergi ke mana pak?”, tanya salah seorang teman kantor saat kami berada di Yogyakarta untuk menghadiri rapat kantor. Kebetulan ini hari libur, jadi kita bisa manfaatkan untuk berwisata di kota ini. “Oh…, kita mau ke Candi Prambanan.”, kata saya sambil tersenyum. “Letak candi Prambanan itu apakah jauh dari hotel kita ini pak?”, tanya dia lagi ingin tahu, sepertinya ini pertama kali dia berada di kota ini. “Tidak terlalu jauh. Sebenarnya kita sudah melewati lokasi itu kemarin waktu kita dari Nganjuk masuk ke Yogya.”, jawab saya menjelaskan, sementara dia mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Bis yang akan membawa rombongan kami telah siap. Satu per satu masuk memilih tempat duduk di dalam setelah menikmati sarapan pagi bersama. Udara di kota Yogyakarta hari itu tidak terlalu panas dan cenderung berawan. Tidak sampai satu jam, kami pun tiba di kompleks wisata Candi Prambanan.

“Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX.”, jelas seorang pemandu wisata saat kami mulai melangkah masuk gerbang candi. “Namun karena terjadinya gempa bumi serta beberapa kali letusan Gunung Merapi, maka Candi Prambanan runtuh menjadi puing-puing yang berserakan.”, tandasnya lagi sambil menunjukkan tumpukan batu-batu di sekeliling tempat ini yang belum berbentuk candi. Itulah sisa-sisa yang belum dapat dibentuk lagi. “Wah…, luar biasa sekali candi ini ya. Bisa dibayangkan waktu itu dengan keterbatasan peralatan, nenek moyang kita dulu mampu membuat sebuah bangunan yang sangat kokoh dan luar biasa seperti ini.”, ucap saya sambil berdecak kagum. Teman-teman mengangguk dan turut mengagumi karya hebat ini. “Tapi saat ini kita tidak dapat memasuki semua bangunan candi-candi ini. Gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta beberapa tahun lalu telah membuat sebagian bangunan candi runtuh. Saat ini tengah dalam perbaikan. Jadi maaf ya, kita tidak bisa masuk ke dalam candi yang tengah direnovasi saat ini.”, ungkap sang pemandu wisata memberi penjelasan kepada kami.

Pagi ini ayat renungan kita mengingatkan bahwa akan ada gempa bumi di berbagai tempat dan kelaparan yang mendahului akhir jaman. Manusia diberikan akal budi oleh Tuhan untuk dapat mewujudkan angan-angan dan impiannya. Kreatifitas, kepintaran dan kekuatan yang dikaruniakan Tuhan diwujudkan dalam pelbagai bentuk karya, termasuk bangunan-bangunan megah seperti candi dan gedung-gedung lain yang mengundang kekaguman. Namun karya manusia ini tidak sanggup untuk menahan bencana gempa bumi yang melanda dunia. Bangunan yang kokoh dan dulunya tegak berdiri, akan rubuh oleh karena malapetaka yang melanda. Di satu sisi kita menyayangkan hal ini karena banyak kerugian dan penderitaan yang terjadi. Namun di sisi lain, gempa bumi adalah kejadian yang telah dinubuatkan dalam Alkitab sebagai pertanda kita memasuki akhir jaman. Kita perlu terus mempersiapkan diri, berusaha meninggalkan kelemahan kita, membuang tabiat lama dan berupaya untuk berjalan bersama Tuhan. Kita tidak mau iman kita rubuh. Kita ingin agar iman kita semakin diteguhkan melalui peristiwa dahsyat yang sedang terjadi dari waktu ke waktu. Mari kita pusatkan perhatian kita kepada Tuhan dan mendekatkan diri kepadaNya setiap hari.

Have a great day !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda.