Hari Sabat 19 Desember 2009, jemaat Kemang Pratama memasuki jam kebaktian khotbah. Ibu Dahlia Hutauruk membawakan cerita untuk anak yang diikuti oleh semua anak-anak yang duduk di dua bangku pertama di depan dengan penuh minat. Sebuah lagu istimewa dibawakan oleh kelas Corner Stone dengan judul “Dia Mengerti”. Lagu merdu yang menyaksikan bahwa Allah senantiasa mengerti setiap persoalan yang dihadapi oleh manusia, mempersiapkan semua yang hadir untuk mendengarkan khotbah yang dibawakan oleh Pendeta R.Y. Hutauruk berjudul “Metamorfosis”.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. Kita perlu mengadakan pembaharuan budi dalam kehidupan kita.”, kata Pendeta Hutauruk di awal khotbahnya dengan mengutip kitab Roma 12 : 2. “Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Padahal dia adalah orang yang sangat agresif. Petrus selalu mau menunjukkan bahwa dirinya adalah murid yang baik. Bahkan ia rela memberikan nyawanya untuk Yesus. Namun Yesus mengingatkan bahwa dia akan menyangkal Yesus.”, jelas Pendeta Hutauruk tentang karakter Petrus. “Jawaban Petrus yang menyangkal Yesus sebanyak tiga kali membuat Yesus sedih. Petrus memang dalam keadaan ketakutan. Mengapa kita harus mengadakan pembaharuan budi? Agar kita selalu siap untuk memberikan jawaban yang benar kepada siapa saja, agar iman mereka yang mendengar akan dikuatkan.”, papar Pendeta Hutauruk tentang mengapa kita perlu satu pembaharuan hidup.
“Petrus akhirnya bertobat. Petrus tahu satu saat nanti dia akan ditangkap karena dia banyak bersaksi untuk Yesus. Dia minta agar kalau ia disalibkan, biarlah kepalanya di bawah. Ini menandakan bahwa Petrus menyesali perbuatannya. Kehidupan Petrus menjadi luar biasa setelah dia menyadari kekeliruannya. Petrus berubah dari seorang yang agresif menjadi orang yang suka memberitakan tentang Tuhan.”, lanjut Pendeta Hutauruk. “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia. Petrus rela mati untuk Yesus. Ada metamorfosis dalam diri Petrus. Suatu perubahan terjadi pada dirinya. Kalau kita perhatikan seekora ulat memakan daun, sehingga daun-daun di pohon menjadi rusak. Tetapi ulat itu akan berubah menjadi kupu kupu yang indah. Dulunya perusak, sekarang ulat itu menjadi kupu-kupu yang dicari oleh orang. Petrus telah mengalami peristiwa metamorfosis. Ia berubah dari tidak baik menjadi orang yang baik.”, jelas Pendeta Hutauruk lagi. “Marilah kita mengadakan perubahan dalam diri, agar kita merasakan peningkatan dalam iman kita kepada Tuhan. Pada saat kita mengikuti perjamuan suci hari ini, kita berdoa agar Tuhan menolong kita untuk berubah dan mengalami pembaharuan dalam hidup kita.”, ajak Pendeta Hutauruk sekaligus mengakhiri khotbahnya pada Sabat siang ini. Usai khotbah, jemaat Kemang Pratama mengikuti upacara Perjamuan Kudus.