Saturday, December 26, 2009

Bangkitlah Dari Kejatuhan !

Matius 6 : 25 “Karena itu Aku berkata kepada mu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?”


“Bisa tolong datang ke ruangan saya?”, kata pimpinan kepada saya di satu siang. “Oh, baik pak!”, jawab saya berjalan mengikuti menuju ke ruangannya. “Sebelumnya saya mohon maaf, karena saya mau menyampaikan berita yang sulit bagi anda. Anda termasuk salah satu dari setengah karyawan yang terkena PHK. Ini semua terjadi karena keadaan perusahaan kita sudah semakin sulit. Perusahaan hanya mempertahankan karyawan yang masih belum menikah saja.”, suara pimpinan terdengar pelan tetapi tegas. “Sejujurnya…, saya kecewa pak ! Tetapi…, kalau ini sudah menjadi putusan perusahaan, apa boleh buat. Saya akan mematuhinya pak…”, jawab saya dengan perasaan hancur dan pergi meninggalkan ruangannya. Kehilangan pekerjaan bagi seorang kepala keluarga bukanlah suatu hal yang biasa. Saya benar-benar terpukul ! Walau sebetulnya penghasilan saya tidak terlalu besar, tetapi lingkungan dan suasana kerja di sini cukup nyaman. Saya tidak pernah berniat untuk pindah bekerja di tempat lain. “Papa jangan menyesali keadaaan ini… Papa harus mencoba bangkit dan melamar untuk bekerja di tempat lain. Semoga usaha kita akan diberkati Tuhan.”, kata istri saya menguatkan hati.

Hari-hari berikutnya mulai saya lalui. Betapa saya merasa sangat tidak berarti ketika berkali-kali melamar tetapi tidak diterima, bahkan terkadang langsung ditolak mentah-mentah. Saya sangat kecewa. “Maaf, perusahaan kami saat ini sedang tidak membutuhkan karyawan!”, demikianlah kata-kata yang sudah sangat sering saya dengar. “Jangan putus asa pa…, tetaplah berusaha ! Kami semua mendoakan papa.”, kata si sulung menghibur ketika melihat saya jatuh dalam kekecewaan yang mendalam. “Ya Tuhan, Engkau berjanji bahwa kami tidak boleh khawatir akan hari esok… Kini hamba percaya bahwa Engkau akan membantu hamba…Tolonglah hamba memiliki kekuatan untuk bangkit dari semua ini…”, itulah isi doa saya kepada Tuhan di satu malam. Walau harus menunggu jawaban atas doa saya, pada akhirnya saya diterima bekerja di salah satu perusahaan dengan penghasilan yang pantas. Saya percaya Tuhan membuat rancangan yang baik bagi saya untuk bangkit dari kejatuhan ini.

Di pagi yang cerah ini, ayat renungan kita mengingatkan agar kita tidak usah kuatir akan hidup ini, tentang apa yang akan kita makan atau pakai; kehidupan yang Tuhan berikan jauh lebih berharga dari semua itu. Ada saat kita mengalami kejatuhan, kecewa dan terluka. Terkadang situasi demikian sulit. Apa yang kita sudah coba untuk bangkit kembali hanya menghasilkan kegagalan demi kegagalan. Berupaya bangkit menemukan jalan buntu, kita merasa terpuruk lebih jauh, kekuatiran semakin menguasai diri kita. Kekuatiran tidak pernah membantu kita untuk bangkit dari kejatuhan. Kekuatiran akan menjadi beban yang memberatkan langkah kita untuk bangkit. Tuhan mengajak kita untuk mensyukuri kehidupan yang kita miliki. Melalui kehidupan yang kita miliki dan rasa syukur yang angkat kepada Tuhan untuk kehidupan ini, kita akan memiliki kekuatan untuk mencoba bangkit kembali. Tuhan penuh dengan kasih. Dia tidak akan membiarkan kita jatuh tanpa pernah bangkit kembali. Kita percaya kepada-Nya dan Tuhan akan memberkati setiap upaya kita untuk bangkit dari kejatuhan.

May we receive His wonderful blessings every day !