Friday, December 25, 2009

Membawa Damai dan Keselamatan Bagi Manusia

Ibrani 9 : 28 “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia”


Saya tiba lebih awal di sekolah untuk menjemput anak-anak pulang. Kebetulan di luar hujan turun rintik-rintik, membuat saya merasa enggan untuk turun dari mobil. Saya asyik memperhatikan rintik hujan yang turun. Tak lama kemudian telepon genggam saya berbunyi. “Selamat sore bu…!”, sapa suara di seberang. “Selamat sore juga. Ini ibu kepala sekolah ya ? Ada apa nih ? Kok tumben menelepon saya?”, tanya saya segera ingin tahu. “Ibu ada waktu? Saya mau cerita tentang anak ibu…”, tanyanya singkat. “Tentu saja ada bu. Saya kebetulan sedang di halaman parkir sekolah menunggu anak-anak. Saya terlalu cepat datang ke sini.”, jawab saya cepat. “Begini loh bu, kemarin saya terharu sekali dengan anak ibu. Apakah dia cerita tentang kejadian di kelasnya?”, tanyanya lagi. “Oh iya, kemarin malam ibu wali kelas menelepon dan bercerita. Katanya sepatu anak saya disembunyikan oleh seorang temannya, kemudian dimasukkan ke dalam toilet sampai basah. Tetapi pelakunya sudah ditemukan dan sudah meminta maaf, jadi saya pikir sudah tidak ada masalah lagi. Memangnya ada apa lagi ya bu…?”, tanya saya hati-hati. “Cerita itu memang betul bu. Awalnya murid yang melakukan itu tidak langsung mau mengaku... Saya mengambil waktu cukup lama untuk melakukan pendekatan sampai akhirnya si pembuat ulah mau mengaku dan meminta maaf kepada anak ibu. Tetapi bukan itu yang ingin saya bagikan dengan ibu…”, katanya lagi. “Jadi maksud ibu apa...?”, tanya saya ingin tahu.

“Jadi ketika anak itu minta maaf, anak ibu segera bangkit dari kursi dan bergegas menghampiri dia. Saya pikir dia akan membalas keusilan temannya dengan memukul atau balik memaki. Karena takut terjadi yang tidak baik, apalagi anak ibu badannya kan besar, dengan sigap saya memeluk dan menghalanginya. Tetapi anak ibu malah berkata, ‘Loh bu guru, kenapa aku dihalangi ? Aku kan ingin memeluk temanku, karena dia sudah berkata dengan jujur. Dan itu berarti, satu jiwa sudah kembali ke jalan yang benar...’ Saya betul-betul terharu dengan perkataan anak ibu sampai saya langsung meneteskan airmata... Saya merasa bersalah telah berpikir negatif terhadap anak ibu. Selain itu, saya kagum dengan sikapnya ! Dia mau memikirkan keselamatan jiwa dalam arti sebenarnya, yaitu kembali ke jalan yang benar…”, suara ibu guru di telepon terdengar bergetar pelan menahan haru. “Wah ibu, dia sama sekali tidak cerita kepada saya tentang hal itu…”, jawab saya terkejut campur haru. “Memang…, sebetulnya kemarin kami sudah berjanji bahwa ini adalah secret story. Jadi tidak ada yang boleh tahu. Tolong ibu simpan saja, karena sebetulnya saya sudah melanggar janji pada mereka. Saya cerita ke ibu, karena saya tidak tahan untuk tidak menceritakan rasa bangga saya pada anak ibu...!”, jelasnya. ”Terimakasih atas informasi bu guru ! Tolonglah doakan agar anak saya tetap bisa berbuat baik di mana saja dia berada...”, jawab saya mengakhiri pembicaraan kami sore itu.

Ayat renungan di pagi yang indah ini mengatakan bahwa Yesus telah mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang dan satu saat nanti, Yesus akan datang kembali untuk menganugerahkan keselamatan kepada semua yang menantikan Dia. Yesus datang dan lahir di dunia ini untuk menjadi pembawa damai dan keselamatan bagi kita semua. Yesus pun ingin agar kita semua pengikut-Nya menjadi pelaku damai dan membawa kedamaian kepada sesama kita. Dia ingin agar kita turut serta dalam pekerjaan-Nya membawa jiwa-jiwa untuk datang kepada Allah. Yesus ingin agar kita memiliki kerinduan untuk menolong orang lain untuk menerima keselamatan dari-Nya. Kita melihat terjadi peperangan, perselisihan yang berkepanjangan, sehingga terjadilah permusuhan, baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan di mana kita berada. Seakan itu sudah menjadi hal yang lazim. Kelahiran Yesus mengingatkan kita kembali agar kita mengingat teladan yang Yesus sudah lakukan selama di dunia ini. Yesus ingin menjadi pembawa damai dan pembawa terang bagi siapa saja. Marilah kita menjadi pembawa damai dan terang di mana pun kita berada. Bila Yesus datang ke-dua kali nanti, kita semua akan menerima anugerah keselamatan yang kekal.

“Merry Christmas to you !”